Siswa SMP di Secang Tewas Usai Jadi Korban Tawuran, Sebelumnya Minta Dibelikan Baju Putih
Berdasarkan hasil autopsi, DP menderita tiga luka akibat senjata tajam di bagian kaki, dada, dan punggung sehingga tewas karena kehabisan darah
Editor: Eko Sutriyanto
Kepala Dusun Dukoh, Desa Pirikan, Kecamatan Secang, Magelang mengatakan, sebelum ditemukan meninggal, DP pergi keluar bersama temannya, Senin (5/2/2024) malam.
Namun hingga pukul 01.00 WIB dini hari, DP tak kunjung pulang ke rumah.
"Ditunggu sampai jam 1 malam nggak pulang-pulang terus pagi sudah siapin segalanya untuk berangkat sekolah kok juga nggak pulang.
Cuma itu yang saya tahu," ujarnya.
Pagi harinya, masyarakat di sekitar Dusun Gembongan dihebohkan oleh temuan mayat manusia dan diidentifikasi jenazah tersebut adalah DP.
Sebelum meninggal, DP sempat meminta dibelikan baju putih untuk sekolah dan tak ada yang menyangka itu menjadi permintaan terakhirnya.
"Dengan orang tuanya itu meminta belikan baju baru untuk sekolah warna putih. Terus malamnya itu disetrika," ujarnya.
Anwari mengatakan, korban dikenal sebagai anak yang pendiam.
Dengan warga sekitar pun DP selalu berperilaku sopan.
"Kalau lihat anak itu memang pendiam. Nggak ada masalah sekali di rumah. Sopan santunnya ada tapi nggak tahu kalau di luar gimana. Iya baik di masyarakat juga baik," ujarnya.
Namun saat bulan puasa tahun lalu, DP diketahui sempat terlibat aksi tawuran. Saat itu Anwari sempat datang ke lokasi untuk menjemput DP.
"Kasusnya itu ikut tawuran. Itu waktu bulan puasa. Tapi nggak ketangkep (polisi) cuma dia itu dari jalan-jalan ada tawuran tapi dia juga ikut," ujarnya. (tro)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kasus Temuan Mayat di Pinggir Jalan Payaman Magelang, Korban Tawuran