Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu dan Bayi 3 Bulan di Demak Bertahan 18 Jam Tanpa Makanan saat Banjir Melanda

Kisah menyentuh dialami Siti Solikhah, seorang ibu muda berusia 22 tahun yang memiliki bayi berusia 3 bulan.

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Ibu dan Bayi 3 Bulan di Demak Bertahan 18 Jam Tanpa Makanan saat Banjir Melanda
AFP/AKROM HAZAMI
Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) menaiki perahu yang menggembung melewati banjir akibat hujan lebat dan jebolnya sungai di Demak, Jawa Tengah pada 11 Februari 2024. (Photo by Akrom HAZAMI / AFP) 

"Aliran airnya deras sekali. Saya sudah persiapan untuk anak saya, ya mandi, ya baju, ada minuman dan roti juga. Tapi aliran (banjir) masuk dari dapur ke kamar sampai ke luar sudah penuh semua. Saya bergegas bersama keluarga naik ke tanggul," terangnya, Minggu (11/2/2024).

Solikhah dan keluarga menyaksikan perkampungannya mulai terendam banjir hingga ketinggian air seatap rumah.

Dia pun tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga seperti surat-surat penting, hingga bekal makanan ketika mengungsi ke tanggul sungai.

Ibu muda 22 tahun tersebut hanya bisa membawa beberapa potong baju anaknya, satu botol air minum untuk membuatkan susu bagi anaknya.

"Saya naik tanggul itu siang hari, kira-kira setelah jam 12.00 siang. Baru sore hari banjirnya sudah tinggi sekali. Banyak warga yang naik ke tanggul menyelamatkan keluarganya," ujar dia.

Saat banjir tiba, Solikhah hanya memikirkan anaknya yang masih bayi. Segala macam kebutuhan lain tidak sempat disiapkan, kecuali beberapa perlengkapan penting bagi anaknya.

Bahkan untuk kebutuhan minum air bersih hingga makanan pun tidak sempat dibawa ke tanggul.

Berita Rekomendasi

Keadaan tersebut bertahan kurang lebih 18 jam sejak keluarganya mengamankan diri dari banjir di atas tanggul sungai.

"Sama sekali tidak bawa kebutuhan apapun. Baju ganti, makanan, minuman, sampai surat-surat saya sama sekali tidak terpikirkan," ucapnya.

Solikhah bersama bayi dan orang tuanya bertahan di tanggul sungai sejak Kamis siang hingga Jumat pagi.

Selama belasan jam keluarganya bertahan tanpa makan dan minum.

Mereka hanya membawa sedikit air minum dan susu untuk mencukupi kebutuhan bayinya.

Sementara doa terus terucap agar segera dievakuasi oleh tim SAR ke tempat yang lebih aman.

"Di tanggul hanya mengandalkan tikar, tidak ada atap, beruntungnya tidak hujan. Baru pagi harinya sekitar pukul 06.00 tim SAR datang,"

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas