Kondisi Pelajar SMP Korban Peluru Nyasar di Kendari, Kronologis versi Polisi hingga Tindak Lanjut
Korban SF diketahui sudah selesai melakukan operasi dan dalam kondisi sadar di Ruangan VIP Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.
Penulis: Dewi Agustina
"Mulai dari biaya perawatan hingga biaya rumah sakit Kapolda Sultra sudah perintahkan untuk diganti rugi, termasuk biaya santunan nanti," ujarnya.
Indas, paman korban mengaku lega lantaran Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) siap menanggung biaya perawatan sang kemenakan, SF.
Sebab sejak pagi Indas kebingungan dengan biaya perawatan kemanakannya tersebut karena ia tak dijamin oleh BPJS.
Indas mengatakan untuk biaya infus dan rontgen saja mereka mengeluarkan uang Rp 1 juta.
"Itupun kami dibantu oleh ibu RT," kata Indas ditemui di RS Bhayangkara, Minggu (11/2/2024).
Belum lagi biaya perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Baru dia sekarang lagi dioperasi," tuturnya.
Indas mengatakan keponakannya tersebut, merupakan anak broken home. Kedua orangtuanya sudah cerai.
"Saya ambil dia ini dari Kelas 4 SD," kata Indas saat TribunnewsSultra kembali bertemu dengan dirinya di Polsek Mandonga.
Indas yang kembali ditemui pun mengucap syukur setidaknya biaya perawatan kemenakannya tersebut tak lagi menjadi bebannya.
Ia berharap kemenakannya tersebut segera pulih.
Awal Mula Kejadian
Sebelumnya SF (13), seorang pelajar perempuan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menjadi korban peluru nyasar, Minggu (11/2/2024) dini hari.
Saat kejadian, korban SF tengah tertidur di kamar bersama dua sepupunya.
Tiba-tiba dia merasakan sakit di bahu kirinya. Ternyata bahunya berdarah.