Kisah Polisi Tugas di Wilayah Terpencil di Bone Bolango: Jalan Kaki 16 Jam Antar Logistik Pemilu
Perjalanan bisa ditempuh berjalan kaki itu karena memang medan yang sulit dan juga kondisinya berlumpur
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BONE BOLANGO – Personel polisi harus berjalan kaki mengantar logistik Pemilu 2024 hingga 16 jam di Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (14/2/2024).
Personel tersebut bernama Bripda Reflianto Ngabito, anggota Polres Bone Bolango Polda Gorontalo.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Gorontalo Kombes Pol Taufan Dirgantara, hari Kamis (15/2/2024) ini mengevakuasinya dari sana sebab personel tersebut jatuh sakit setelah melewati medan yang sulit di wilayah terpencil itu.
Baca juga: Viral Perusakan Logistik Pemilu 2024 di Paniai, KPU Papua Tengah Ungkap Fakta
“Anggota berangkat ke sana 2 hari sebelumnya (sebelum Pemilu), bawa perlengkapan (logistik pemilu) bersama anggota TPS, jalan kaki dari Desa Tulabolo ke Pinogo, itu 16 jam berjalan kaki,” kata Kombes Taufan saat dihubungi MPI via telepon, Kamis (15/2/2024) siang.
Perjalanan bisa ditempuh berjalan kaki itu karena memang medan yang sulit dan juga kondisinya berlumpur sebab turun hujan. Biasanya memang bisa ditempuh bersepeda motor, tetapi karena penghujan kondisi jalanan ekstrim, akses ke sana dengan sepeda motor tidak bisa dilakukan.
Lokasi itu juga masuk Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Informasi adanya anggota yang sakit sebab telah menempuh jalur ekstrim itu, sampai ke Kombes Taufan.
Dia mengatakan, melihat berbagai pertimbangan evakuasi tidak dilakukan Rabu (14/2/2024) sebab kondisi anggota tersebut masih lemah.
“Khawatirnya nanti dibonceng sepeda motor bisa jatuh. Akhirnya kami evakuasi hari ini, saya bersama 2 PJU lain (dari Polda Gorontalo), bersepeda motor. Di sana hanya ada puskesmas, kami tak mau ambil risiko,” sambungnya.
Kombes Taufan melanjutkan, setelah menempuh perjalanan sekira 5 jam naik sepeda motor trail, akhirnya bisa sampai ke lokasi anggota tersebut sakit.
Baca juga: Perjuangan KPPS Bawa Logistik Pemilu hingga ke Pelosok: Bertaruh Nyawa Lewati Gunung hingga Jurang
Anggota itu kemudian dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Gorontalo. Perjalanan naik sepeda motor dilakukan juga karena ada sedikit panas di sana, walaupun tetap susah untuk ditembus.
“Pertimbangan kami untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan (kesehatan anggota memburuk), gimana caranya harus tembus (ke lokasi). Kami akhirnya bisa bawa turun, ini masih perjalanan ke sana (RS Bhayangkara),” tutup Kombes Taufan.