Motif Penembakan Menggunakan Air Gun di Klaten, Gara-gara Korban Pakai Pakaian Bertulisan Geng Lain
Peluru gotri itu mengenai punggung, dada, tangan kiri dan kanan, serta kepala bagian belakang
Editor: Eko Sutriyanto
“Korban tidak melawan. Dia kabur pulang ke rumah dan orang tua korban mendapati korban dalam keadaan kesakitan. Ada sebagian peluru yang masih
menyangkut di tangan kanan saat itu,” beber dia.
Dikatakan Yulianus, peluru gotri itu mengenai punggung, dada, tangan kiri dan kanan, serta kepala bagian belakang.
S pulang ke rumah dalam kondisi kesakitan.
Orangtuanya kala itu masih tidur karena waktu masih menunjukkan pukul 03:30 WIB.
Setelahnya, menurut kronologi ungkap kasus Polres Klaten, ada tetangga S yang datang ke rumah, mengecek kondisinya.
Orang tua S juga terbangun, menanyakan bagian mana yang sakit. Ia pun dibawa ke RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro untuk ditindak medis.
“Sekarang korban sudah baik-baik saja,” ucap dia.
Sebelum tragedi penembakan dengan gotri, DOH sempat minum minuman keras sekitar jam 01:00, Jumat (16/2/2024) di rumah Bm.
Di situ, DOH melihat S mengenakan kaus bertuliskan geng lain dan meminta Bm untuk menyuruh S membalik bajunya.
Kaus tersebut, kata Yulianus, dibeli secara daring seharga Rp70 ribu.
S pun menurut dengan membalikkan kaus yang ia kenakan.
Kapolres Klaten, AKBP Warsono menambahkan, korban sempat mendekati pelaku. Sesaat itu juga, DOH memukul S menggunakan tangan kiri dan mengenai pipi kanan S satu kali.
S yang tidak terima lantas membalas dengan satu bogeman mengenai hidung sebelah kiri DOH.
“Setelahnya, dilerai oleh saudara Bm. S pun diminta pergi. DOH kemudian minta ditemukan dengan S. Ia meminta kepada Bm dan disarankan untuk bertemu di tengah sawah,” tutupnya.
Adapun barang bukti berupa dua butir peluru gotri, satu kaus berwarna hitam dan satu unit Honda Scoopy. (ard)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pengakuan Pemuda Klaten Tembak Teman dengan Airsoft Gun: Kenakan Pakaian Geng Lain