Wapres Harap Alkhairaat Jadi Salah Satu Pusat Peradaban Islam di Indonesia Bagian Timur
Wapres harap Musyawarah Kerja Nasional Perhimpunan Alkhairaat Tahun 2024 menghasilkan program kerja yang makin mendorong capaian, kinerja organisasi
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin berikan lima pesan agar Perhimpunan Alkhairaat semakin mendorong capaian dan kinerja dalam konteks modernisasi, lingkungan, kebudayaan, dan komitmen kebangsaan.
Diantaranya dikatakan Wapres K.H. Ma’ruf Amin jadikan Perhimpunan Alkhairaat. Sebagai salah satu pusat peradaban Islam di wilayah Timur Indonesia.
Adapun hal itu disampaikan Wapres K.H. Ma’ruf Amin yang hadir secara virtual Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Perhimpunan Al Khairaat yang diselenggarakan di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (26/02/2024).
“Di tengah perubahan geopolitik dan dinamika sosial masyarakat, peran strategis Alkhairaat semakin dibutuhkan untuk meneguhkan dan menjaga nilai-nilai Islam dan kebangsaan," kata Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin.
"Saya harapkan Musyawarah Kerja Nasional Perhimpunan Alkhairaat Tahun 2024 ini dapat menghasilkan program kerja yang semakin mendorong capaian dan kinerja organisasi ke depan, utamanya dalam konteks modernisasi, lingkungan, kebudayaan, dan komitmen kebangsaan,” sambungnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Wapres pun menekankan lima pesan. Pertama, terus jadikan Perhimpunan Alkhairaat ini sebagai salah satu pusat peradaban Islam di wilayah Timur Indonesia.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Bertolak ke Selandia Baru Malam Ini untuk Lanjutkan Diplomasi Halal Dunia
“Saya berharap Alkhairaat bisa menjadi tempat pendalaman dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman,” ujarnya.
Kedua, Wapres meminta untuk menjadikan kultur pesantren dan sistem klasikal madrasah sebagai landasan solid dalam menempa moralitas keagamaan, juga ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan Alkhairaat.
Selanjutnya, Wapres mengimbau untuk meningkatkan kolaborasi dengan organisasi Islam, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan organisasi lainnya. Khususnya, dalam memastikan integrasi sosial dalam rangka penguatan Indonesia sebagai negara kesepakatan.
“Saya sering mengumpamakan, kita itu harus melahirkan orang-orang Islam atau muslim yang kaffah yang menjalankan agama Islam secara keseluruhan, tetapi juga memegang teguh kesepakatan nasional, jadi muslim kaffah ma’al mitsaq, karena kita punya kesepakatan nasional dan itulah generasi yang harus kita lahirkan,” imbaunya.
Lebih jauh Wapres mengingatkan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam.
“Misi pendidikan Alkhairaat dapat diarahkan untuk membangun sumber daya maritim yang lebih kuat, sehingga lahir generasi muda yang cakap dan terampil dalam bidang kelautan. Di saat yang sama, promosikan nilai-nilai ilmu pengetahuan Islam yang seimbang, ramah lingkungan, dan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya kelautan,” urainya.
Wapres juga meminta jajaran pengurus Alkhairaat agar dapat melibatkan para pemuda dan perempuan dalam berbagai kegiatan dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
“Peran generasi muda juga sangat dibutuhkan untuk mendorong pencapaian isu-isu prioritas nasional, seperti pengembangan ekonomi syariah, pengurangan kemiskinan, serta penanggulangan stunting, utamanya di wilayah Indonesia Timur,” tegasnya.
Sebagai informasi Akhairaat merupakan salah satu organisasi masyarakat tertua di Indonesia, telah berdiri sejak tahun 1930 di Palu, Sulawesi Tengah.
Dalam kiprahnya hingga kini, Alkhairaat pun memegang peran penting dalam membangun peradaban Islam di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.
Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan zaman peran Alkhairaat pun semakin diperlukan dalam memperkokoh peradaban melalui nilai-nilai Islam dan kebangsaan di masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.