Bintara Brimob di Sultra Disebut Meninggal Karena DBD, Orangtua Korban Protes: Ada Darah di Hidung
Keluarga tidak percaya Bripda AI meninggal dunia karena menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Bripda AI, seorang bintara remaja Polda Sulawesi Tenggara (Polda Sultra), diduga meninggal tidak wajar.
Keluarga tidak percaya Bripda AI meninggal dunia karena menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kondisi korban sebelum dirawat di rumah sakit dinilai janggal oleh pihak keluarga korban.
Baca juga: Oknum Polisi di Medan Diduga Aniaya Ibu yang Sedang Menyusui, Bibir Korban Disikut hingga Berdarah
Keluarga menyebut korban dirawat di rumah sakit bukan karena penyakit DBD, melainkan ada penyebab lain karena kondisinya belum pulih.
Bripda AI merupakan anggota polisi angkatan 50 yang baru saja menjalani pendidikan bintara.
Korban kini menjalani orientasi atau bertugas di Satuan Brimob Polda Sultra.
Orangtua Bripda AI, FA mengatakan, pihak keluarga mendapati korban sudah meninggal setelah ditelepon petugas di RS Aliyah 3 pada Jumat (2/2/2023) lalu.
"Saya datang karena ditelepon sama pihak rumah sakit anak saya sudah meninggal dan saya lihat keluar darah di hidung, di lantai juga banyak bercak darah," ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (26/2/2024).
FA, mengatakan, sebelum meninggal anaknya itu sempat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kendari karena diduga menderita DBD.
"Saat itu, dari keterangan dokter yang periksa meninggal karena DBD," ungkapnya.
Kondisi Bripda AI disebut semakin memburuk karena HB darah korban di bawah 100 atau belum stabil.
Baca juga: Siswi SMP di Kendari Terkena Peluru Nyasar, Oknum Polisi Bubarkan Tawuran Pakai Tembakan Peringatan
Namun, saat itu korban dipulangkan dan kembali menjalani perawatan di Klinik Brimob Polda Sultra.
Orangtau Bripda AI sempat memprotes ke dokter jaga karena korban dipindahkan dari rumah sakit dalam kondisi belum pulih total.
"Saya sempat tanya ke dokter jaganya karena HB di bawah 100 masih bisa drop dan kenapa belum pulih tapi sudah dipindahkan ke klinik," jelasnya.