Belasan PSK dan Sejumlah Lelaki Hidung Belang Diringkus di Rumah Kontrakan di Bogor
Rhama Kodara selaku Kabid Tibum Satpol PP Kabupaten Bogor menuturkan, operasi ini dilakukan untuk menjaga kondusifitas memasuki bulan Ramadhan.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pria hidung belang dan belasan PSK terjaring operasi penyakit masyarakat (Pekat) di wilayah Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/2/2024) malam.
Operasi pekat tersebut digelar oleh Satpol PP Kabupaten Bogor dibantu dengan Dinas Sosial dan aparat setempat.
Rhama Kodara selaku Kabid Tibum Satpol PP Kabupaten Bogor menuturkan, operasi ini dilakukan untuk menjaga kondusifitas memasuki bulan Ramadhan.
"Menjelang bulan Ramadhan kami lakukan operasi nobat (nongol babat)," ujarnya saat dikonfirmasi.
Pada operasi kali ini pihaknya menyisir kontrakan di wilayah tersebut yang diduga menjadi tempat prostistusi online melalui aplikasi kencan.
Dari operasi yang dilakukan, pihaknya mengamankan belasan pekerja seks komersial (PSK) dan sejumlah pria hidung belang.
"Di lokasi tersebut petugas mendapati 18 wanita diduga PSK dengan menggunakan aplikasi MiChat dan enam pria," ungkapnya.
Kemudian, para PSK dan pelangganya yang terjaring razia tersebut langsung digiring ke Mako Satpol PP Kabupaten Bogor untuk dilakukan pendataan.
Setelah itu, mereka diserahkan kepada Dinsos Kabupaten Bogor untuk dilakukan assessment kembali.
"Apabila wanita tersebut dinyatakan positif melaksanakan tindakan prostisusi, maka akan dikirim ke panti rehabilitas di wilayah Sukabumi Cibadak untuk dibina," pungkasnya.
Satpol PP Gerebek Prostitusi Berkedok Warung Soto di Klaten
Baca juga: Satpol PP Gerebek Prostitusi Berkedok Warung Soto di Klaten: PSK Sembunyi di Kolong Tempat Tidur
Saptol PP membongkar prostitusi berkedok warung Soto di Klaten, Jawa Tengah.
Saat ditemukan ada satu PSK yang bersembunyi di bawah tempat tidur.
Warung soto tersebut di belakangnya ada sebuah kamar.
Diduga kamar itu yang dipakai melakukan praktik prostitusi.
Dalam operasi penyakit masyarakat (pekat), sebanyak 7 pasangan tak resmi dan 1 PSK diamankan petugas, Senin (26/2/2024).
Operasi gabungan mengacu kepada beberapa dasar hukum, diantaranya Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang Ketertiban,Kebersihan dan Keindahan, Perda Kabupaten Klaten Nomor 27 Tahun 2002 tentang Larangan Pelacuran, dan aduan masyarakat via online.
Sub Koordinator Pembinaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Bidang Ketertiban Umum dan Trantib Damkar Satpol PP, Sulamto mengatakan, rentang usia yang diamankan beragam.
"Yang (usia) paling terendah sekitar 26 tahun, tertinggi 71 tahun," ujar Sulamto.
Operasi dilakukan gabungan, dengan pihak Satpol PP 20 personil , Kodim 0723/Klaten 4 personil, dan Dinsos 2 anggota.
Sulamto menyebutkan, pasangan dan PSK yang diamankan banyak yang berasal dari luar Kabupaten Klaten.
"Ada yang dari Sleman, Gunungkidul, Wonogiri, Sukoharjo. Dan yang terjauh asal Depok Jawa Barat," paparnya.
Alasan para pasangan tak resmi ini, dikatakan Sulamto bukan karena ekonomi.
"Kebanyakan mereka kenal lewat media online seperti FB, lalu janjian ketemu di sana (kamar)," jelasnya.
Para pasangan ini diamankan di sejumlah hotel kelas melati, yang berada di wilayah Kecamatan Prambanan.
"Ada 4 hotel," ucapnya.
Sementara, 1 PSK diamankan dari sebuah warung soto yang terdapat bangunan kamar, yang di mungkinkan sebagai kegiatan prostitusi.
"Itu di laporkan oleh masyarakat, sehingga kita tindak lanjuti," jelasnya.
Warung tersebut berada di wilayah persawahan Desa Brajan, Kecamatan Prambanan.
Dekat dengan jalan Brajan-Wonoboyo, sementara jarak dengan pemukiman warga sekitar 50 meter.
"Warung tersebut sudah lama, saat pandemi sudah berdiri," ucapnya.
Namun, tahun 2022 warung tersebut telah dilaporkan.
"Sudah kita lakukan penyelidikan, dan tutup tidak ada aktivitas. Baru-baru ini berjalan lagi," paparnya.
Dari laporan masyarakat, sering didapati 2 hingga 3 wanita asal Wonogiri dan Sukoharjo.
Pihaknya saat tiba di lokasi warung curiga, karena posisi tertutup rapat.
"Saya tengok dari cela ada sandal wanita dan ada yang menyahut dari dalam, tapi enggan membuka pintu. Terpaksa kami dobrak," ungkapnya.
Ditemukan 1 PSK, yang tengah bersembunyi di bawah tempat tidur.
Sementara pemilik warung sendiri dalam keadaan sakit.
"Pemilik warung menderita sakit, karena humanisme tidak kita bawa. Yang penting sudah tahu karena kasusnya berulang, sementara hanya PSK yang kita amankan," jelasnya.
Selanjutnya mereka diamankan ke kantor Satpol PP Damkar Klaten, untuk pendataan.
Sementara, pasangan tak resmi diberikan sanksi wajib lapor sebanyak 20 kali ke Damkar Satpol PP Klaten, dan untuk PSK dibawa ke PPSW Wanodyatama Surakarta.
Sulamto berharap agar masyarakat, pemilik usaha, maupun hotel dimanapun tolong menggunakan izin sesuai dengan peruntukannya.
"Masyarakat jangan coba-coba berbuat melanggar ketentuan perda kaitannya kesusilaan. Meski kecil, akibatnya fatal sekali. Bukan hanya menjelang ramadan saja, tapi atas dasar keluhan dan aduan masyarakat yang kita wajib untuk menangani," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Open BO Merebak di Bogor, 18 PSK dan 6 Lelaki Hidung Belang Terciduk di Rumah Kontrakan Sukaraja
dan di TribunSolo.com dengan judul Awal Kecurigaan Satpol PP Bongkar Prostitusi Berkedok Warung Soto di Klaten, Ada Sandal Wanita