Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Benturkan Kepala ke Tembok hingga Diduga Idap Gangguan Jiwa

Inilah kabar terbaru soal seorang ibu berinisial SNF (26) yang bunuh anak kandungnya sendiri di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Update Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Benturkan Kepala ke Tembok hingga Diduga Idap Gangguan Jiwa
Kolase Tribunnews
SNF (26), ibu di Bekasi Jawa Barat yang tega membunuh anak kandungnya, AAMS (5), dengan cara ditusuk sebanyak 20 kali diduga mengalami penyakit skizofrenia. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal seorang ibu berinisial SNF (26) yang bunuh anak kandungnya sendiri di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Diketahui, SNF membunuh anaknya sendiri yang berinisial AAMS (5) menggunakan senjata tajam. 

SNF pun telah berhasil diamankan polisi dan kini akan dites kondisi kejiwaannya.

Hal tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus.

Ia menuturkan, pihak kepolisian bakal berkoordinasi dengan RS Bhayangkara Kramatjati, Jakarta Timur terkait pemeriksaan kondisi kejiwaan SNF.

"Kami sudah koordinasi dengan psikiater rumah sakit Bhayangkara, nanti dilakukan pemeriksaan di sana," ujar Firdaus saat dikonfirmasi.

SNF saat ini tengah dirawat di rumah sakit Bhayangkara Kramatjati usai menyakiti dirinya sendiri saat berada di sel tahanan.

Berita Rekomendasi

Ia membenturkan kepalanya sendiri di sel tahanan khusus.

Diketahui, SNF ditempatkan di sel khusus tanpa adanya narapidana lain usai ditetapkan sebagai tersangka.

"Hari Sabtu (9/3/2023) itu dimasukkan ke sel tahanan (khusus) tanpa ada narapidana lain. Sabtu malamnya itu dia benturkan kepala," ujar Firdaus seperti yang diwartakan Kompas.com.

SNF pun akhirnya harus menjalani perawatan di rumah sakit, mengikuti saran psikiater.

Baca juga: Dikhawatirkan Melukai Tahanan Lain, Ibu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Ditempatkan di Sel Terpisah

Sebelumnya, tim psikolog menyatakan bahwa SNF alami skizofrenia yang membuatnya berhalusinasi.

"Terkadang dia sadar memberikan keterangan, tapi terkadang juga masih halusinasi," kata Firdaus.

Meski begitu, lanjut Firdaus, kasus ini tetap akan dibawa ke pengadilan, meskipun tersangka didiagnosis gangguan jiwa.

"Tetap berjalan sampai ke pengadilan. Nantinya di pengadilan, Hakim yang dalam proses persidangan itu yang menentukan sesuai hasil psikiater," ujar Firdaus.

Yang menentukan putusan akhir adalah Majelis Hakim.

"Berdasarkan kasus-kasus yang sudah terjadi seperti ini, nanti yang menentukan hakim di persidangan apakah (tersangka) harus dirawat atau divonis," imbuh Firdaus.

Firdaus juga menuturkan bahwa proses hukum masih terus berjalan.

"Masih tetap berjalan kalau proses hukumnya, penyidikan juga masih terus berjalan. Terkadang tersangka sadar memberikan keterangan, terkadang masih halusinasi," kata dia.

Diduga Stress

Diwartakan sebelumnya, SNF merawat dua anaknya seorang diri.

Sementara suaminya yang berinisial MAS berada di Medan Sumatera Utara.

Mengutip TribunnewsBogor.com, sebelum membunuh korban, SNF sempat membawa kedua anaknya ke Bandara Soekarno-Hatta.

Ia mengaku hendak pergi ke Mekkah namun tak membawa paspor dan tiket.

SNF juga sempat dipulangkan oleh suaminya untuk bermalam di hotel.

Baca juga: Ibu bunuh anak kandung di Bekasi karena bisikan gaib terindikasi skizofrenia - Cerminan kegagalan deteksi dini kasus gangguan jiwa

Namun, pada pukul 03.00 WIB, SNF pulang ke rumahnya sambil berjalan kaki.

Saat itu, sang suami tak bisa menghubungi SNF dan baru bisa berkomunikasi sekira pukul 10.00 WIB.

"Langsung ditanya di mana anak yang bersangkutan, dijawab sudah tidak ada," kata Kasat Reskrim Polres Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus.

SNF (26), ibu di Bekasi Jawa Barat yang tega membunuh anak kandungnya, AAMS (5), dengan cara ditusuk sebanyak 20 kali diduga mengalami penyakit skizofrenia.
SNF (26), ibu di Bekasi Jawa Barat yang tega membunuh anak kandungnya, AAMS (5), dengan cara ditusuk sebanyak 20 kali diduga mengalami penyakit skizofrenia. (Kolase Tribunnews)

Dari keterangan MAS, SNF sudah berperilaku aneh sejak dua bulan yang lalu.

Namun MAS diketahui tetap meninggalkan istri dan dua anaknya.

Muncul dugaan bahwa MAS yang merupakan pendakwah itu memiliki istri lain.

Namun Muhammad Firdaus menegaskan kalau SNF merupakan istri pertama.

"Ini istri pertama dari suaminya," kata Firdaus.

Sebelumnya diwartakan, seorang bocah berinisial AAMS (5) tewas di rumahnya di kawasan perumahan elite di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2023).

Bocah laki-laki tersebut tewas diduga karena dibunuh.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dirreskrimmum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra.

"Kasus tersebut di Perumahan Summarecon Bekasi, di mana tadi sekira pukul 10.30 WIB, menerima laporan dari masyarakat mengatakan bahwa ada kasus pembunuhan,"

"Sehingga penyidik dari Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota melakukan pengecekan," ujarnya seperti yang diwartakan TribunBekasi.com.

Ia menuturkan ada sejumlah luka tusukan pada tubuh bocah tersebut.

Baca juga: Update Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi: Tersangka Dirawat di IGD, Sering Berhalusinasi saat Diperiksa

"Ditemukan bahwa ada korban diperkirakan berumur sekitar lima tahun dalam keadaan terluka," katanya.

Sementara itu, terduga pelaku adalah ibu kandungnya sendiri.

"Dari hasil olah lokasi kejadian, ditemukan korban ditusuk berkali-kali dan diduga pelakunya merupakan ibu kandung korban," tutur dia.

Korban pun kini telah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.

"Saat ini, korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum maupun autopsi," katanya.

Selain itu, Wira juga menuturkan motif pembunuhan ini masih didalami.

Meski begitu, dari hasil pernyataan awal, terduga pelaku tega membunuh anaknya lantaran mendapat bisikan gaib.

"Motif pembunuhan masih dalam pendalaman, tapi hasil wawancara sementara bahwa terduga pelaku mendapatkan bisikan gaib," ujar Kombes Wira, dikutip dari TribunBekasi.com.

Bahkan, saat dilakukan pemeriksaan, lanjut Wira, terduga pelaku sempat sedikit tertawa.

"Kondisinya tadi diminta keterangan oleh tim penyidik dari PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Direktorat Krimum maupun Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota," tuturnya.

Kondisi terduga pelaku juga disebut masih stabil.

"Kondisi yang bersangkutan masih stabil dan mohon maaf tadi pada saat diambil keterangan, sedikit agak ketawa," lanjut Wira.

Pihaknya juga bakal melakukan pemeriksaan psikologi untuk mengetahui apakah yang bersangkutan alami gangguan kejiwaan atau tidak.

"Tentunya nanti kami akan berkoordinasi dengan Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia) maupun dengan pemeriksaan psikologi terhadap terduga pelaku," tutur dia.

Baca juga: Detik-detik Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Pergi ke Bandara Hingga Sebut Korban Sudah Pergi Jauh

Status ibu korban juga saat ini masih terduga pelaku.

"Saat ini, masih kami belum lakukan gelar perkara. Kami masih lakukan pendalaman, jadi masih terduga sebagai pelaku," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terungkap Status Istri Pertama, Alasan Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Stress karena Suami Nikah Lagi? dan di Tribunbekasi.com dengan judul Motif Ibu Bunuh Anaknya di Perumahan Elit di Kota Bekasi Terungkap, Mengerikan! Ini Pengakuan Pelaku

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti)(TribunBekasi.com, Ramadhan L Q)(Kompas.com, Firda Janati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas