Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pria Autis Tunggui Jasad Ibunya yang Sudah Membusuk, Berbaring di Kasur yang Sama dan Menangis

Seorang pria autis tunggui jasad ibunya yang sudah membusuk di rumah kontrakan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kisah Pria Autis Tunggui Jasad Ibunya yang Sudah Membusuk, Berbaring di Kasur yang Sama dan Menangis
TribunJatim.com/Aflahul Abidin, Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan
Seorang pria autis tunggui jasad ibunya yang sudah membusuk di rumah kontrakan (kiri) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Petugas saat mengevakuasi jasad korban (kanan) ke RSUD Blambangan Banyuwangi. 

TRIBUNNEWS.COM - DA (31), seorang pria yang mengidap autis ditemukan berbaring di sebelah jasad ibu angkatnya, SK (60), Minggu (24/3/2024).

Kejadian memilukan itu terjadi di sebuah rumah kontrakan Jalan Raung, Kelurahan Singoturunan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Saat ditemukan, kondisi jasad SK telah membusuk.

Semasa hidup, SK bekerja sebagai pedagang empon-empon di Pasar Banyuwangi.

Namun, sudah beberapa SK tak terlihat berjualan di pasar sehingga membuat rekannya curiga.

Rekan korban bernama Luluk lantas mendatangi rumah kontrakan SK pada Minggu.

Setibanya di kediaman SK, Luluk mendapati rumah dalam kondisi tertutup rapat dan tercium aroma tak sedap.

Berita Rekomendasi

"Kemudian melaporkan ke kami. Kami bersama warga kemudian membuka secara paksa rumah tersebut dari luar," kata Ketua RT setempat, Ainur Rofiq, dilansir TribunBanyuwangi.com.

Saat pintu belakang rumah berhasil dibuka, warga masih harus mendobrak pintu kamar korban yang juga dalam kondisi terkunci.

Setelahnya, baru warga mendapati SK telah meninggal dunia.

Saat ditemukan, SK dalam kondisi berbaring di atas kasur.

Baca juga: 2 Warga Sempur Bogor Tertimbun Longsor, Satu Korban Dievakuasi dalam Kondisi Meninggal Dunia

Sementara sang anak juga berbaring di atas kasur yang sama di dekat jasad ibunya dan menangis.

"Anaknya sudah biasa menangis atau teriak-teriak."

"Jadi tidak tahu menangisnya karena ibunya meninggal atau karena yang lain," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas