Pembunuhan Penjual Madu di Serang, Mantan Bos Rencanakan Penyerangan dan Sempat Konsumsi Pil Koplo
Kasus pembunuhan terhadap penjual madu di Serang, Banten direncanakan sejak Kamis (21/3/2024). Ketiga pelaku memiliki perang masing-masing.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan terhadap penjual madu bernama Ginanjar (29) di Serang, Banten terungkap.
Korban ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah dan mengenakan baju adat baduy pada Senin (25/3/2024) lalu.
Pria asal Bandung tersebut dibunuh tiga pelaku berinisial ES (43), AS (23) dan AL.
ES merupakan mantan bos korban, sedangkan kedua pelaku lain merupakan pembunuh bayaran.
Polres Serang menangkap ES dan AS di lokasi yang berbeda, sementara AL hingga kini masih buron.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko mengatakan ES sempat mengkonsumsi 10 pil koplo sebelum melakukan pembunuhan.
Hal itu dilakukan agar ES tidak memiliki rasa takut ketika melakukan aksinya.
"Pelaku terlebih dahulu mengkonsumsi pil koplo jenis hexymer masing-masing 10 butir," ucapnya, Kamis (28/3/2024).
Ketiga pelaku memiliki peran yang berbeda-beda dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada Senin (25/3/2024) dini hari.
AL berpura-pura menjadi pembeli madu dan meminta bertemu korban di Belaraja, Tangerang.
AL mengajak korban mengobati orang tuanya menggunakan sepeda motor ke Serang.
Baca juga: Sosok Suami di Bogor Pelaku Pembunuhan Istri, Mengaku Puas dan Sudah Tak Sakit Hati
Sedangkan pelaku ES dan AS menunggu di TKP pembunuhan dengan membawa senjata tajam.
Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami 5 tusukan dan 17 luka sobek.
Ketiga pelaku terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup lantaran termasuk pembunuhan berencana.
Motif Pembunuhan
Kasus pembunuhan direncanakan di rumah kontrakan ES pada Kamis (21/3/2024).
ES mengajak AS dan AL melakukan pembunuhan untuk membalaskan dendamnya.
"ES menceritakan pada AS bahwa memiliki masalah dengan korban," jelasnya, Kamis (28/3/2024), dikutip dari TribunBanten.com.
Baca juga: Wanita di Jepara Bunuh dan Buang Bayinya Sendiri karena Hubungannya Tak Direstui
ES meminta AL dan AS membawa senjata tajam untuk membuat korban cacat.
Aksi pembunuhan terjadi di Kampung Bendung Berem, Desa Bendung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.
Setiba di TKP, AL turun dari sepeda motor untuk kencing dan meninggalkan korban sendirian.
ES dan AS langsung menyerang wajah korban menggunakan golok.
"Korban berusaha melarikan diri. Tetapi ES kembali membacok korban pada bagian betis sebelah kanan hingga korban terjatuh," tuturnya.
Pelaku menghabisi nyawa korban dan meninggalkan jasadnya di pinggir jalan.
"Setelah melakukan perbuatannya, pelaku ES menyuruh pelaku AS dan pelaku AL untuk mengambil semua barang milik korban untuk dibuang ke laut yang berada di daerah Pulau Cangkir, Tangerang," tukasnya.
AKBP Candra Sasongko menyatakan sejumlah barang bukti kasus pembunuhan juga diamankan seperti sebuah golok, baju dan celana yang digunakan pelaku, dua handphone dan sepeda motor Jupiter MX.
Baca juga: Pengakuan Pria di Lebak seusai Bunuh Kakek dan Neneknya, Korban Baru Cairkan Uang THR
"Selanjutnya penyidik membawa para pelaku dan barang bukti ke Polres Serang untuk dilakukan pemeriksaan," sambungnya.
Kasatreskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady mengatakan, ES mengajak AS dan AL membalaskan dendamnya ke korban.
ES sakit hati lantaran korban pernah menendang kontrakan serta meracuni ikannya.
"Kasus pembunuhan ini direncanakan oleh ES yang merupakan mantan bos dari korban," ungkapnya, Kamis (28/3/2024), dikutip dari TribunBanten.com.
Ia menambahkan jasad korban ditemukan di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang dalam kondisi bersimbah darah karena luka bacok.
"Awalnya pelaku ES berencana akan memberikan pelajaran terhadap korban dengan cara melukai korban hingga cacat," lanjutnya.
Baca juga: Saksi Pembunuhan Ibu Muda di Gresik Ditemukan Tewas, 2 Hari Sebelumnya Sempat Diperiksa Polisi
Sebelumnya, AKP Andi Kurniady mengatakan jasad pria yang ditemukan di Serang merupakan warga Kampung Cinta Asih, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung.
"Berdasarkan identifikasi forensik di RS Bhayangkara identitas korban sudah terungkap," tuturnya.
Petugas kemudian menghubungi keluarga korban yang berada di Bandung.
"Informasi dari keluarga bahwa korban mau menjual madu ke seseorang yang belum dikenal," tukasnya.
Madu yang dijual merupakan madu asli Baduy, bahkan korban tewas saat menggunakan pakaian adat Baduy.
"Kasus ini terus kami selidiki dan sudah kita amankan dua orang, serta ada satu orang DPO (Daftar Pencarian Orang)," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang, Korban Dibacok Berkali-kali Hingga Tewas
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanten.com/Engkos Kosasih)