Dianiaya Suaminya Sendiri, Seorang IRT di Sukabumi Harus Dirawat Intensif, Dokter: Luka di Kepala
Kabag Umum dan kepegawaian RSUD Syamsudin SH, Supriyanto menuturkan, korban mendapatkan luka di kepalanya.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal seorang ibu rumah tangga berinisial ER (54) yang dapatkan tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri, DR (57), Jumat (29/3/2024) lalu.
Kini, ER tengah berbaring di RSUD Syamsudin SH untuk mendapatkan perawatan.
Kabag Umum dan kepegawaian RSUD Syamsudin SH, Supriyanto menuturkan, korban mendapatkan luka di kepalanya.
"Waktu korban datang dengan luka di daerah kepala dan langsung menjalani perawatan medis," ujarnya seperti yang diwartakan TribunJabar.id.
Untuk mengatasi luka tersebut, korban akan dioperasi dan mendapatkan penanganan khusus dari dokter spesialis saraf.
"Ada tindakan (operasi) dan lain-lain hari ini, karena ada luka di kepala jadi akan ditangani oleh dokter bedah saraf," tuturnya Supri.
Beruntung, saat ini korban masih dalam kondisi normal dan masih bisa menjawab tentang keadaan di sekelilingnya.
"Kita lihat perkembangannya, tentunya kalau tindakan medis kan ada risiko ya,"
"Nanti kita lihat pasca tindakan itu ada hal-hal yang mengkhawatirkan atau seperti apa, kita lihat perkembangannya." tutup Supriyanto.
Diwartakan sebelumnya, ER yang merupakan warga Kampung Undrus, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Sukabumi, Jawa Barat mendapatkan luka di kepala karena dipukul pakai kayu yang digunakan untuk menumbuk uli ketak.
Kapolsek Caringin, Ipda Sugiarto menuturkan, pelakunya adalah suami dari ER.
Baca juga: Oknum Polda Kepri Dilaporkan Istri Siri Atas Kasus KDRT, Korban Dihamili saat Masih Pendidikan
"Kejadian kasus KDRT itu di duga kuat oleh suaminya sendiri, tepatnya terjadi sekira pukul 11.30 WIB," ujarnya, Minggu (31/03/2024).
TribunJabar.id mewartakan, KDRT bermula dari dari ER dan pelaku yang berinisial DR (57) cekcok karena urusan rumah tangga.
"Kronologinya itu saat terjadi percekcokan, DS merasa kesal atas perilaku ER yang sudah tidak pulang ke rumah selama dua hari tanpa kabar," ujarnya.