Kecurigaan Keluarga Korban Pembunuhan di Sukoharjo, Sabuk Bela Diri Lilit Leher Korban
Edy, tetangga korban, menuturkan, saat tiba di lokasi, korban ditemukan dalam keadaan seperi orang duduk.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
"Saya lihat ke lokasi kejadian dan melihat pakaian yang dikenakan sama seperti pakaian kerja keponakannya saya," kata dia.
Ia berharap, pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku pembunuhan.
"Saya yakin, keponakan saya merupakan korban pembunuhan,"
"Kami berharap polisi segera menangkap pelaku," pungkasnya.
Kecurigaan sang Ayah
Keluarga korban pun meyakini bahwa korban tewas dibunuh.
Keyakinan tersebut, berdasarkan balasan SMS korban yang berbeda dari biasanya.
Ayah korban, Sarno menuturkan, ia menaruh kecurigaan setelah ia mendapatkan pesan dari korban.
"Saya mulai curiga saat saya mencoba SMS korban namun jawabnya tidak seperti biasannya," kata Sarno, Selasa (16/4/2024).
Baca juga: Sosok Wanita yang Ditemukan Tewas di Sukoharjo, Tak Pulang ke Rumah sejak Malam Takbiran
Mengutip TribunSolo.com, kercurigaan Sarno bermula ketika ia mengirim pesan ke nomor korban dengan kalimat "nduk neng ngendi (nak di mana?)".
Sarno pun langsung curiga setelah anaknya membalas "Niki Ten Arep Mantuk Pak" (Ini mau pulang pak).
Sarno curiga karena putrinya menggunakan kata "mulih" (pulang dalam bahasa Jawa kasar) alih-alih "mantuk".
"Anak saya biasannya kalau balas enggak pakai boso (Jawa Halus), biasanya ngoko," kata dia.
Curiga dengan hal tersebut, Sarno pun melaporkan anaknya hilang ke Polsek Jumapolo, Sabtu (14/4/2024).
Ia juga menuturkan bahwa korban terakhir terlihat pada Selasa (9/4/2024).
"Anak saya pamit ke ibunya untuk bekerja, namun hingga Sabtu tidak kunjung pulang," kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Keluarga Sebut Leher Serlina Terikat Sabuk Perguruan Bela Diri saat Ditemukan Tewas di Polokarto
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Mardon Widiyanto)