Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Hubungan Sesama Jenis Berujung Maut, ART di Sukabumi dan Bos Kerajinan di Boyolali Jadi Korban

Hubungan asmara sesama jenis berujung maut. ART di Sukabumi dan bos kerajinan di Boyolali jadi korban

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Kasus Hubungan Sesama Jenis Berujung Maut, ART di Sukabumi dan Bos Kerajinan di Boyolali Jadi Korban
TRIBUNWOW.COM
Ilustrasi pembunuhan - Hubungan asmara sesama jenis berujung maut. ART di Sukabumi dan bos kerajinan di Boyolali jadi korban 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi dua kasus pembunuhan di dua tempat yang berbeda dekat-dekat ini.

Meski lokasi pembunuhan berjauhan, namun keduanya memiliki benang merah yang sama, yakni hubungan sesama jenis atau homoseksual antar laki-laki.

Kasus pertama ada di Sukabumi, Jawa Barat.

Seorang pria berinisial A (20) membunuh Sutarjo alias Ceceu (54) yang berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).

Pembunuhan tersebut terjadi di rumah majikan korban di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2024).

A pun berhasil diringkus polisi tak lama setelah jasad korban ditemukan.

Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo menuturkan, A kini dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan merampas nyawa orang lain dan pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan berat mengakibatkan korban meninggal dunia.

BERITA REKOMENDASI

"Ancaman hukumannya terkait pasal 338 adalah selama-lamanya 15 tahun dan pasal 351 selama-lamanya 7 tahun," ujar Tony kepada wartawan di Satreskrim Polres Sukabumi, Rabu (8/5/2024).

Mengutip TribunJabar.id, Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri menuturkan, pelaku membunuh korban menggunakan pisau.

"Pisau ada dua, jadi kami temukan di TKP satu dimana korban terjatuh dan satu lagi di kamar mandi,"

"Jadi pengakuan tersangka karena pisau yang satu ini jatuh, dia kembali lagi ke dapur mengambil pisau, itu pengakuan tersangka, dua-duanya (pisau) ada di lokasi, jadi bukan bawaan pelaku, tapi ada di lokasi TKP," kata Ali Jupri.

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Pria Transgender di Sukabumi, Ungkap Asal Usul Korban Ditemukan Tanpa Busana

Ali Jupri menuturkan, antar korban dan pelaku sudah kenal di sebuah salon di Banten, tempat pelaku bekerja.


Lalu pada Jumat (3/4/2024) lalu, pelaku menghubungi korban untuk mencari pekerjaan.

Akhirnya, dengan bekal Rp100 ribu yang diberikan korban, pelaku berangkat dari Banten ke Palabuhanratu.

Sesampainya di terminal, korban pun menjemput pelaku dan keduanya menuju rumah majikan korban.

Pelaku mengaku kaget saat sampai di rumah majikan korban.

Pasalnya, tiba-tiba korban menggesekkan kelaminnya dengan keadaan telanjang.

Pelaku pun dipaksa dan diancam oleh korban pakai pisau.

Saat itu, korban hendak melakukan sodomi kepada pelaku.

"Karena tersangka juga memiliki bela diri, menangkis daripada pisau dan langsung menusukan ke bagian leher daripada korban," ujar Ali Jupri.

Setelah menusuk korban, pelaku pun keluar rumah dan sempat berbincang dengan warga yuang dibuat kaget dengan teriakan histeris dari dalam rumah.

Pelaku saat itu keluar dari dalam rumah dan ditanya oleh warga, pelaku mengaku saat itu sedang bercanda dengan Ceceu dan menyebut korban akan melaksanakan salat malam.

"Ini kan pelaku sendiri saat ditanya daripada warga dia tidak terbuka, tapi dia mengatakan bahwa korban sedang salat, ada indikasi pelaku menutupi juga, ini masih dilakukan pendalaman," kata Ali Jupri.

Pelaku pun kembali ke dalam rumah dan kabur melalui lantai atas dan melompat keluar rumah.

"Kita menemukan adanya identitas pelaku yang tertinggal, ada tas di sana, kita buka, kita lihat ada indikasi ini pelaku dan betul daripada KTP yang didapat bersangkutan," ucap Ali Jupri.

Baca juga: Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Tewas Dihabisi Pasangan Sesama Jenis: Korban Minta Rp500 Ribu

Pembunuhan Bos Kerajinan Tumang di Boyolali

Kasus kedua terjadi di Boyolali, Jawa Tengah.

Seorang bos kerajinan tembaga tembaga di Boyolali, bernama Bayu Handono (36) ditemukan tewas di rumahnya di Kampung Kebonso, kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali, Jumat (3/5/2024) malam.

Korban ditemukan tewas bersimbah darah dalam posisi tengkurap.

Ternyata, korban dibunuh oleh teman kencannya yang bernama Irwan, pria asal Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah.

Irjen Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng menuturkan, pelaku membunuh korban karena ingin menguasai hartanya dan adanya hubungan asmara.

"Alas dasar terjadinya pembunuhan, antara korban dan pelaku terlibat hubungan asmara,"

"Jadi hubungan asrama laki-laki sesama jenis," kata Lutfi saat konferensi pers di Mapolres Boyolali, Selasa (7/5/2024).

Mengutip TribunSolo.com, pelaku berperan sebagai laki-laki sementara korban sebagai perempuan.

Keduanya, lanjut Kapolda, telah berhubungan layaknya suami-istri sebanyak tiga kali.

Antara pelaku dan korban ternyata kenal dari media sosial.

Pelaku, mendapatkan uang Rp200 ribu setiap berhubungan dengan korban.

"Untuk yang ketiga kalinya, pelaku minta Rp 500 ribu. Karena ditarik Rp 500 ribu, (korban) tidak mau. Dia (korban) dibunuh," katanya.

Pelaku yang sudah merencanakan pembunuhan ini pun telah menyiapkan senjata tajam dari rumah berjenis celurit.

Baca juga: Asmara Sesama Jenis, Bos Tembaga Boyolali Dibunuh Kenalannya Gunakan Sabit dan Palu

Dan benar saja, setelah berhubungan, korban menolak membayar Rp500 ribu dan pelaku akhirnya membacok korban.

"Dengan cara dibacok sebanyak lima kali, kemudian korban belum meninggal. Ada palu di sana (Rumah korban) dipukulkan di kepala 10 kali baru meninggal," kata Luthfi.

Setelah membunuh korban, harta benda seperti motor, jam tangan, dan uang milik korban dibawa kabur.

Tak sampai 24 jam, polisi berhasil menangkap Irwan alias Ibra ini.

Irwan pun mengakui bahwa korban yang menginginkannya datang ke rumah.

"Kangen, untuk melakukan hubungan kayak suami istri," katanya.

Ia mengaku sudah empat kali melakukan hubungan suami istri dengan korban.

Saat ditanya kenapa membunuh korban, ia menyebut untuk menguasai harta korban.

"Karena saya ingin menguasai harta korban pak," kata Irwan menjawab pertanyaan Kapolda.

Kini, ia pun menyesal telah membunuh korban.

"Sayang, karena ibarat e, (korban) udah baik sama saya," katanya.

Luthfi yang mendengar jawaban itu langsung menimpali.

"Lha kenapa kamu bunuh?," tanya Luthfi.

Irwan pun kembali mengungkapkan alasannya membunuh hanya untuk menguasai harta korban.

Namun kalimat dari tersangka itu bertolak belakang dengan apa yang sudah dilakukan.

"Oww, kui podho wae dul (owhh itu sama saja dul)," kata Kapolda sembari Jenggung atau memukul kepala tersangka dengan kepalan tangan bagian bawah, saat menyudahi pertanyaan kepada tersangka.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pembunuh Pria Kemayu di Sukabumi Dijerat Pasal Berlapis meski Ngaku Membela Diri, 2 Pisau Diamankan dan di TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS: Pembunuhan Bos Kerajinan Tumang Boyolali Ternyata Dipicu Asmara Sesama Jenis

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, M Rizal Jalaludin)(TribunSolo.com, Tri Widodo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas