3 Kesaksian Korban Banjir di Sumbar, Karmila Kehilangan Ibu, Riswan: Banyak Bangunan Hilang
Tiga kesaksian sejumah korban banjir bandang yang menerjang wilayah Sumatra Barat, Sabtu (11/5/2024) lalu.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Tiga kesaksian korban banjir bandang yang menerjang wilayah Sumatra Barat (Sumbar), pada Sabtu (11/5/2024).
Diketahui, banjir lahar dingin Gunung Marapi melanda sejumlah wilayah Sumbar pada Sabtu malam.
Martis yang merupakan warga Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Agam, mengungkapkan banjir datang tiba-tiba sekira pukul 22.15 WIB.
Martis mencertitakan, saat itu, banjir diawali bunyi bebatuan dan pohon yang keras menyisir sungai di Nagari Koto Tuo.
Kemudian, air langsung mengalir deras dan keruh.
"Airnya sangat besar, sehingga meluas kemana-mana," kata Martis.
Bahkan di rumah Martis, air menghanyutkan kedai harian semi permanennya dan mobil merek X-Pander.
"Entahlah, puing bangunannya saja tidak ketemu lagi," ucapnya.
Beruntung, fisik mobilnya masih terlihat meski sudah hampir setengah penyok.
Martis dan keluarganya pun hanya menyisakan pakaian di badan dan basah terendam banjir.
"Pemerintah sempat ke sini, lihat-lihat jauh saja. Bantuan belum ada," terangnya.
Baca juga: Nahasnya Nasib Korban Banjir Lahar Dingin di Agam, Warung Tersapu Banjir hingga Mobilnya Hanyut
Namun BPBD, TNI dan Polri sudah banyak datang untuk membantu pembersihan material banjir.
Ia bersama warga lainnya berharap, ada tindakan tegas dari pemerintah terkait bencana ini.
Misalnya, bantuan makanan, pakaian dan serta keringanan pembangunan infrastruktur.