Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar, Terseret Arus saat Rapat Muda-Mudi di Agam

Inilah cerita korban selamat dari banjir bandang lahar dingin di Sumbar. Sempat terseret arus hingga berhasil naik ke atap warga

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Cerita Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar, Terseret Arus saat Rapat Muda-Mudi di Agam
AFP/REZAN SOLEH
Tim penyelamat dan masyarakat memindahkan kayu-kayu yang terbawa arus ke pemukiman warga saat mencari korban hilang di Desa Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 14 Mei 2024. - Tim penyelamat menemukan lebih banyak jenazah pada 14 Mei setelah banjir bandang dan aliran lahar dingin di pulau Sumatra di Indonesia pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 50 orang dan menyebabkan 27 lainnya hilang, kata badan bencana negara. (Photo by REZAN SOLEH / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang korban selamat dari banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat menceritakan pengalamannya saat terseret arus pada Sabtu (11/5/2024) malam tersebut.

Ia adalah Liviya (17), korban selamat setelah terseret arus banjir bandang lahar dingin.

Saat itu, pada hari Sabtu malam ia dan teman-temannya sedang melakukan rapat bersama muda-mudi lainnya di Surau Kasiak An Nur, Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Agam.

Saat itu kondisi sedang hujan lebar dan tak lama kemudian air besar datang tiba-tiba.

"Jadi saat mulai besar itu, disuruhlah salah seorang teman untuk sesekali memantau aliran air," kata Liviya.

Mengutip TribunPadang.com, sekira pukul 22.00 WIB, teman yang memantau air berteriak bahwa ada air besar tiba.

"Kami pun lari keluar untuk menyelamatkan diri," sambung Liviya.

Berita Rekomendasi

Saat banjir, aliran air terpecah jadi dua arah di bagian jembatan.

Satu sisi ada di bagian bawah jembatan, dan sisi lain air masuk ke arah rumah warga di depan Surau Kasiak An Nur.

"Saat itu masih kayu-kayu besar saja yang menghantam bangunan, jika diingat bagaimana bunyinya sangat mengerikan, dentumannya seperti gemuruh-gemuruh petir," jelasnya.

Liviya dan empat orang teman lainnya berusaha menyelamatkan diri dengan menerobos air.

Baca juga: 21 Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Kabupaten Agam yang Ditemukan Tewas, Ini Identitasnya

Nahas ia dan teman-temannya justru terbawa arus.

"Saya berlima yang lari bersama-sama, tiga orang cowok dan dua cewek."

"Teman saya yang cowok, ketiganya terbawa arus, tapi tersangkut di kayu-kayu besar yang sebelumnya menghantam, jadi mereka memanjat melalui kayu-kayu itu ke atap rumah orang," terangnya.

Ia dan temannya ikut terbawa arus dan tersangkut kayu besar.
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas