Pelantikan Pejabat di Papua Barat Daya Tertunda, Dikhawatirkan Berdampak pada Penyerapan Anggaran
Pengamat politik Papua Ortisan Kambu mengungkapkan banyak pejabat yang telah memenuhi syarat namun belum juga dilantik.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelantikan puluhan pejabat eselon II, III, dan IV Papua Barat Daya mengalami penundaan.
Pengamat politik Papua Ortisan Kambu mengungkapkan banyak pejabat yang telah memenuhi syarat namun belum juga dilantik.
"Ini kan provinsi baru, beliau (Pj Gubernur Mohammad Abud Musa’ad) waktu itu hanya melantik beberapa anggota saja. Lainnya masih dalam proper test. Semua orang yang memenuhi syarat telah ikut. Nama-nama sudah keluar untuk eselon II, III, dan IV. Seharusnya jika sudah keluar, seminggu setelahnya harus sudah dilantik,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (23/5/2024).
Menurut Kambu, ada unsur kesenggajaan oleh pihak Pj. Gubernur Mohammad Abud Musa’ad karena diduga akan mempengaruhi penyerapaan anggaran.
"Tapi, saya pikir ini ada unsur kesengajaan untuk menunda pengangkatan. Sebenarnya beliau ini sudah tahu, jika eselon II sampai IV tidak dilantik akan mempengaruhi penyerapan anggaran, berpengaruh juga pada pelayanan masyarakat. Bagaimana masyarakat mendapat pelayanan baik, kalau eselon III dan IV tidak dilantik. Padahal mereka merupakan yang memegang program langsung kepada masyarakat," tutur dia.
Baca juga: Buka Pertemuan Anggota DPD RI se-Tanah Papua. Bamsoet Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kambu juga menyoroti jarangnya kehadiran Musa’ad di Papua Barat Daya.
Bahkan, dikatakannya, Musa’ad hanya beberapa kali saja hadir di kantornya. Ia lebih sering melakukan perjalanan ke luar daerah.
"Beliau ini jarang di Papua, beliau lebih sering di Jakarta. Bahkan bisa satu bulan di Jakarta dan hanya satu minggu di Papua. Seharusnya lantik dulu staf-staf yang di bawah agar program-program dapat berjalan,” ucapnya.
Kambu pun menyoroti perilaku Pj. Gubernur yang menurutnya tidak fokus dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah.
"Pak Gubernur tidak pernah ada di kantor, dia tidak mau berkantor di Gubernur. Untuk apa beliau jadi Pj kalau begitu. Awalnya saya mendukung beliau, tapi sekarang tidak,” tuturnya.
Dengan semakin dekatnya pemilihan kepala daerah (Pilkada), Kambu khawatir dengan dampak penundaan pelantikan ini terhadap anggaran.
"Kita sebentar lagi sudah masuk Pilkada, bagaimana nanti penyerapan anggarannya? Jangan-jangan nanti alasannya uang anggaran sudah habis. Maksud kami, pelayanan masyarakat harus segera dijalankan, sementara Pilkada sudah ada lembaga yang mengurus pemilu,” katanya.
Kambu meminta kepada Pj. Gubernur untuk segera melantik pejabat eselon II, III, dan IV secara serentak dan tidak ditunda-tunda lagi.
"Harus segera lantik eselon II, III, dan IV dalam satu tahap. Jangan tunggu bulan ini khusus eselon II, bulan ini III dan seterusnya. Kalau memang tidak ingin dilantik, lebih baik nggak usah dilantik. Pilkada sebentar lagi, untuk apa kalau sudah ada Pilkada tapi tidak dilantik,” imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.