Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Ungkap Kejanggalan Kematian Anaknya dalam Toren: HP Hilang tapi Masih Aktif, Ada Bekas Cekikan

Darmiyati mengungkap sejumlah kejanggalan terkait kematian putranya yang ditemukan tewas di dalam toren di Pondok Aren. Sebut ada bekas cekikan.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Ibu Ungkap Kejanggalan Kematian Anaknya dalam Toren: HP Hilang tapi Masih Aktif, Ada Bekas Cekikan
Kompas.com/Baharudin Al Farisi, TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah Mico
Darmiyati mengungkap sejumlah kejanggalan terkait kematian putranya yang ditemukan tewas di dalam toren di Pondok Aren. Sebut ada bekas cekikan. 

Darmiyati tidak mengetahui pasti, apakah luka bergaris di leher Devi itu merupakan bekas cekikan jerat tali atau hal lain.

Namun, ia memastikan tidak ada luka sayatan di tubuh Devi.

Kejanggalan lain, ponsel Devi sampai saat ini masih aktif, namun belum ditemukan keberadaannya.

"Anehnya lagi, 'kok ponselnya aktif ya?'. Bahkan sampai sekarang aktif terus," ucap Darmiyati.

Sebelum mayat Devi ditemukan, Darmiyati bahkan sempat membelikan pulsa ke nomer ponsel anaknya.

"Malah, aku belikan pulsa, pulsa reguler, takut dia kehabisan kan kalau (sedang) di daerah mana gitu."

"Ya diisiin. Ada, semalam sudah dicoba, ceklis dua," terangnya.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, Darmiyati belum mengetahui di mana ponsel Devi setelah anaknya ditemukan tewas.

"Ya justru enggak tahu, tahunya aku isiin pulsa reguler, takutnya kehabisan pulsa, dua-duanya diisi. Nyambung ya nyambung, cuma enggak diangkat," tandas dia.

Kronologi Temuan Mayat Dalam Toren

Mayat Devi ditemukan pertama kali oleh pemilik toren air, Sutrisno (46) setelah ia dan sang mertua, Abu Suud (60), mengecek toren yang berada di belakang rumah.

Baca juga: Detik-detik Penemuan Jasad Pria dalam Toren di Tangsel, Kondisi Sudah Membusuk dan Membengkak

Pasalnya, selama dua hari, air dari toren beraroma tak sedap, mengeluarkan busa, bahkan bau bangkai.

Awalnya, ia menduga aroma tak sedap itu berasal dari cicak mati. Sebab, sebelumnya, air di rumah Sutrisno sempat terasa bau karena ada bangkai cicak di dalam toren.

Sementara terkait air rumahnya berwarna keruh, Sutrisno menduga itu karena memasuki musim panas.

Namun, setelah dua hari didiamkan, air menjadi terasa sangat licin.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas