Ketua DPRD Garut Dinilai Tak Punya Empat setelah Berucap 'Nangisnya yang Bagus' ke Guru Honorer
Nama Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah disorot setelah berkomentar yang dinilai menghina martabat guru honorer.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Ucapan Euis sontak memancing reaksi keras dari para guru yang hadir. Di antara mereka sontak beristighfar sebagai respons atas perkataan ketua DPRD itu.
"Ibu kita minta baik-baik lho, Bu, kita minta (respons) dari Ibu. Kita tidak mau apa-apa kita minta baik-baik, Bu," ungkap salah satu guru dalam video tersebut.
"Astaghfirullah, ya Allah ya Allah nangis sing sae senah," ucap guru yang merekam kejadian itu.
Atas hal itu, Euis Ida Wartiah memberikan klarifikasinya. Euis menyebutkan kejadian itu berlangsung saat dirinya hendak keluar dari gedung.
Ketika sudah masuk ke dalam kendaraannya, ia mengaku mobilnya dihalangi oleh para guru yang melakukan unjuk rasa.
"Saya sudah di dalam mobil, itu mobil digoyang-goyang oleh guru honorer yang sedang menangis atau pura-pura menangis saya tidak tahu," ujarnya.
Euis pun akhirnya bisa keluar dari mobil dan kembali masuk ke dalam gedung. Saat hendak masuk, menurutnya, ada seorang guru yang menyatakan bahwa guru tersebut akan menangis.
Ia kemudian merespons perkataan itu dengan kalimat "Mangga nangisna sing sae (silakan menangisnya yang bagus)".
"Saya tidak bermaksud menyakiti perasaan para guru, kejadian itu memang tidak terduga. Saya juga sejak sore memperhatikan audiensi para guru meski tidak berhadapan langsung," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ketua DPRD Garut Dituding Tidak Punya Empati, Suruh Guru Menangis dengan Bagus Ketika Unjuk Rasa