Firasat Ayah Korban Tewas Usai Jatuh dari Lantai 3 Gym di Pontianak: Tasbih Putus Saat Berzikir
Polresta Pontianak menemukan fakta yang membuat seseorang lebih mudah terjatuh ke lantai bawah dari treadmil gym tersebut.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Fathiya Nur Eka R (22), warga Pontianak, Kalimantan Barat, tewas akibat terlempar keluar dari sebuah tempat Gym di jalan Parit Haji Husein 2 Pontianak, Selasa (18/6/2024).
Fathiya terlempar dari lantai 3 saat sedang treadmill.
Saat ini, jenazah Fathiya telah dimakamkan di pemakaman umum Desa Punggur, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya.
Baca juga: Kronologi Wanita Tewas Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gym di Pontianak, Polisi Ungkap Posisi Treadmill
Selamet Purnomo, ayah Fathiya menuturkan korban merupakan anak pertamanya, dan anak keduanya merupakan seorang laki - laki.
Ia mengaku sangat terpukul dengan kepergian putri sulungnya itu yang telah ia besarkan seorang diri sejak belasan tahun lalu.
Slamet menceritakan, kemarin putrinya itu berangkat ke tempat Gym bersama adik dan pacarnya.
Sebelum berangkat, putrinya itu sempat mengajaknya ikut. Karena ia sedang tidak enak badan, ia tidak jadi ikut.
Sesaat sebelum berangkat ia mengaku memiliki firasat berbeda, kemudian iapun salat zuhur.
"Itu dia sempat pemanasan di teras sebelum berangkat, lalu saya bilang sudah pakai mobil saja daripada motor susah pakai nenteng - nenteng bawa banyak barang, lalu dia berangkat pamitan, dia sampai lambaikan tangan, itu sekitar pukul 12.50 gitu," ujarnya.
Ketika ia sedang istirahat, pada pukul 13.35, ia menerima telfon dari anak keduanya, dalam telfon itu, putranya menginformasikan bahwa putrinya jatuh di Gym.
Kondisinya tidak sadarkan diri, dan dalam perjalanan menuju UDG runah sakit, namun ia belum mengetahui jatuh dari lantai 3.
"Itu saya masih berfikir bahwa jatuhnya itu di dalam, itu di ruangan, pemikiran saya dia jatuh di tangga," katanya.
Baca juga: Kronologi Penemuan Remaja Yaman Jatuh di Kamar Mandi hingga Meninggal Dunia di RS PG Cisarua
Saat itu juga ia langsung bergegas menuju rumah sakit dan secara tidak sengaja juga mengambil tasbih.
Sepanjang jalan, ia tetap berusaha berfikir bahwa putrinya dalam keadaan baik sembari berzikir.
Namun, dalam perjalanan tiba - tiba saja tasbih yang pegang sembari berzikir putus.
"Itu langsung firasat saya pribadi, dalam hati anak saya itu lepas, saya itu langsung ngebut ke rumah sakit Untan," tuturnya.
Setibanya di Rumah Sakit Untan, ia telah melihat anak keduanya telah menangis histeris.
Ketika mengetahui putrinya telah tiada, ia mengaku langsung histeris, dan tidak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan.
Baca juga: Polisi Ungkap Besi Beton dari Proyek Gedung Kejagung yang Jatuh Kena Bagian Depan Kereta MRT
"Itu saya sudah kayak orang gila, bergulung - gulung dilantai. Karena anak saya itu sangat baik sekali, dari kecil memang sangat - sangat baik sekali, perhatian, penyayang," tuturnya sembari bercerita menangis.
Posisi treadmill membahayakan
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Satreskrim Polresta Pontianak menemukan adanya fakta yang membuat seseorang lebih mudah terjatuh ke lantai bawah dari treadmil tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Antonius Trias Kuncorojati mengungkapkan, dari hasil olah TKP, pihaknya mendapati fakta jarak antara Jendela dan Treadmill berdekatan hanya 60 cm.
Lalu, jendela dimana korban terjatuh memiliki lebar 90 cm.
Baca juga: 7 Fakta Wanita di Pontianak Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gym: Sempat Diajak Berolahraga di lantai 2
Kemudian, jarak dinding semen lantai pada jendela dilokasi cukup rendah hanya sekitar 30 cm.
"Dengan posisi tersebut sangat memudahkan orang terjatuh, terlebih alat treadmill digunakan orang yang menggunakan tenaga besar, ketika dalam kondisi dehidrasi, kelelahan, dan sebagainya, yang membuat dapat kehilangan kesadaran," tuturnya.
"Lalu jarak dinding dijendela juga hanya 30 cm, itu sangat mudah sekali bila seseorang jatuh dari treadmill kemudian bisa jatuh ke bawah," ungkapnya, Rabu 19 Juni 2024.
Saat ini Satreskrim Polresta Pontianak masih melakukan penyelidikan, dan telah memeriksa sejumlah saksi.
Dalam waktu dekat pihaknya juga akan memeriksa pemilik, serta seseorang yang membuka jendela dilokasi.
Terkait dugaan kelalaian pemilik pada kasus ini, Kompol Antonius menyampaikan pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih detil.
"Kita akan periksa dari izin, dan berbagai hal lebih lanjut, karena memang berdasarkan informasi, sebelumnya pernah ada kejadian, namun tidak dirubah posisi dari treadmill itu yang membelakangi jendela, yang notabene itu membahayakan," jelasnya.
Keterangan saksi
Latif, saksi mata di lokasi yang juga juru parkir mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada sekira pukul 13.30 WIB siang.
Namun, terkait bagaimana korban terjatuh ia tidak mengetahui secara pasti.
Baca juga: Perempuan Australia Ini Menginjak Usia 111 Tahun, Salah Satu Rahasianya karena Rajin ke Gym
Saat itu, dirinya sedang berada di ruang alat berat, lalu mendengar suara keributan bahwa ada seseorang yang terjatuh.
"Saat itu kami lagi naik ke atas olahraga, karena keadaan sepi juga," katanya.
Ketika ia keluar, ia melihat seorang wanita sudah terkapar di teras gym yang berlantai porselin.
Kondisi korban saat itu ia katakan dalam posisi tengkurap dan sudah bersimbah darah.
"Yang saya lihat itu tengkurap posisinya," ungkap Latif.
Penulis: Ferryanto
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Firasat Ayah Korban, Tasbihnya Putus Saat Berzikir Dalam Perjalanan Menemui Putrinya di Rumah Sakit
dan
Usai Lakukan Olah TKP, Polisi Temukan Fakta Bahwa Posisi Treadmill Sangat Membahayakan