2 Pelaku Ditangkap Buntut Tewasnya Wartawan Tribrata TV: Rumah Murni Dibakar, Eksekusi Terekam CCTV
Polisi telah menangkap dua pelaku pembakaran terhadap rumah wartawan Tribrata TV di Kabupaten Karo. Eksekusi pelaku terekam CCTV.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya keluarga wartawan Tribrata TV, Sempurna Pasaribu setelah rumahnya kebakaran di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara telah terungkap.
Ternyata, terbakarnya rumah Sempurna karena dilakukan secara sengaja dan eksekutornya telah ditangkap oleh polisi.
Adapun dua eksekutor tersebut berinisial Y dan R.
Dikutip dari Tribun Medan, Kapolda Sumatera Utara, Komjen Pol Agung Setya Imam mengungkapkan ditangkapnya Y dan R berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan dari para saksi yang diperoleh penyidik.
Agung mengatakan awal mula kasus ini terungkap ketika penyidik menemukan dua botol air mineral yang berisi sisa bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar.
Dia menjelaskan botol tersebut ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Kita cari bukti apa yang ada di sekitar TKP pada saat kejadian, alhamdulillah 30 meter dari lokasi kita temukan dua botol bekas air mineral yang kita periksa ada sisa campuran solar dan pertalite," ujar Agung dalam konferensi pers di Mapolres Tana Karo pada Senin (8/7/2024).
Selain bukti botol, Agung mengatakan penangkapan terhadap Y dan R diperkuat dengan hasil autopsi terhadap jenazah Sempurna dan tiga korban lainnya, di mana ditemukan jelaga atau material asap bekas bakaran.
"Sehingga kita lakukan pengembangan bagaimana barang itu (jelaga) bisa masuk," katanya.
Eksekusi Terekam CCTV
Pada kesempatan yang sama, Agung juga mengungkapkan bahwa dua pelaku terekam kamera CCTV ketika tengah mengeksekusi pembakaran terhadap rumah Sempurna dengan menyiramkan bahan bakar di sekelilng rumah.
Baca juga: Mabes Polri Asistensi Polda Sumut soal Penanganan Kasus Kebakaran Tewaskan Wartawan di Karo
"Pelaku menyiramkan dulu bahan bakar tersebut ke rumah korban kemudian membakarnya. Titik-titik yang disiramkan itu di bagian depan dan di bagian samping rumah korban yang dekat dengan kamar korban. Kalau di bagian samping tak hanya disemprot, melainkan disiram langsung," ungkapnya.
Selain itu, Agung menuturkan bahwa pihak yang menjual bahan bakar ke dua pelaku turut diperiksa untuk kepentingan pengembangan penyelidikan.
Dia mengatakan penjual tersebut pun mengakui bahwa dirinya menjual bahan bakar ke Y dan R.
"Kita sudah melakukan beberapa tahapan, mulai dari olah TKP yang lebih dari satu kali dan autopsi terhadap korban. Dari bukti-bukti yang kita dapat di lapangan dan hasil autopsi korban, kami simpulkan bahwa ini adalah kejahatan," ujar Agung.
Sebagai informasi, terbakarnya rumah Sempurna Pasaribu terjadi pada Kamis (27/6/2024) lalu sekira pukul 03.40 WIB.
Peristiwa ini menewaskan Sempurna dan tiga anggota keluarga lainnya yaitu istri, Eprida Br Ginting (48), anak yaitu bernama Sudiinveseti Pasaribu (12), dan cucunya Lowi Situngkir (3).
Terkait peristiwa ini, sempat beredar isu bahwa terbakarnya rumah Sempurna lantaran dirinya sempat memberitakan terkait kasus perjudian yang diduga melibatkan oknum anggota TNI di Kabupaten Karo.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Medan dengan judul "Sebelum Dibakar, 2 Pelaku Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu Siramkan Pertalite Campur Solar"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Medan/Muhammad Nasrul)