2 Bencana Tanah Longsor Terjang Tambang Emas dalam Waktu Sepekan, Korban Tewas Sementara 34 Orang
Dari dua bencana longsor ini, data sementara mencatat jumlah korban tewas dan berhasil dievakuasi mencapai 34 orang.
Penulis: Dewi Agustina
Lokasi ini berjarak sekitar 50 kilometer dari ibu kota Provinsi Gorontalo.
Kepala Desa Tulabolo Kambang Maki mengatakan, longsor diawali banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur desa tersebut.
Hingga Minggu, 27 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
15 orang lainnya belum ditemukan.
Operasi pencarian korban resmi ditutup, Sabtu (13/7/2024) pukul 16.00 Wita.
Masyarakat Diminta Cari Sendiri Korban yang Belum Ditemukan
Pemerintah Daerah (Pemda) Bone Bolango terpaksa menghentikan pencarian korban longsor Tambang Emas Ilegal di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo.
Bupati Bone Bolango, Merian Uloli mengatakan pencarian korban longsor itu sudah di luar kemampuan Pemda.
Pemkab membuat posko pengaduan di Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur, Bone Bolango Gorontalo.
Posko ini diperuntukkan bagi masyarakat apabila menemukan korban di lokasi longsor dan pemerintah akan cepat tanggap melakukan evakuasi.
Baca juga: Kisah Pencarian Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo: Tidur Penuh Rasa Takut Hingga Cium Bau Busuk
Camat Suwawa Timur, Abdul Karim Tangahu mengatakan warga diminta mencari sendiri jasad korban longsor di tambang emas ilegal itu.
"Proses pencarian itu dari masyarakat itu sendiri, seandainya ada mayat ditemukan kami akan melakukan evakuasi," ungkapnya kepada TribunGorntalo.com, Minggu (14/7/2024).
Karim menjelaskan jika warga menemukan mayat di lokasi Tambang EmasI Ilegal di Desa Tulabolo Timur diimbau agar melaporkan ke Posko Pengaduan di Desa Poduwoma.
"Kami pemerintah akan melakukan evakuasi terhadap mayat tersebut," jelasnya.
Aktivitas Penambangan Ditutup
Buntut dari longsor ini, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango akhirnya menutup sementara aktivitas penambangan emas ilegal di Kecamatan Suwawa Timur, Provinsi Gorontalo.