Alasan 3 Anak Hans Tomasoa Tak Pernah Jenguk, Orang Tua Tewas di Rumah, Datang usai Pemakaman
Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73), pasangan suami istri (pasutri) asal Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ditemukan tewas membusuk d
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muaamrrudin Irfani
TRIBUNNEWS.COM - Tiga anak laki-laki pasangan Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) muncul setelah proses pemakaman.
Mereka diduga menelantarkan kedua orang tua selama bertahun-tahun.
Pasutri lansia yang tinggal di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ditemukan tewas membusuk di rumahnya.
Selama ini, kebutuhan mereka dibantu warga dan jemaat gereja.
Bahkan ketiga anak Hans dan Rita tak pernah menjenguk ketika orang tua sakit stroke.
Anak Hans Tomasoa rupanya sempat curhat ke Ketua RT setelah kedua orangtuanya meninggal dunia.
Anak bungsu oma opa meninggal di Jonggol itu mengurai alasan kenapa dirinya tak pernah menjenguk Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.
Rupanya, ia mengaku kalau hubungannya dengan Opa Hans dan Oma Rita sedang tidak harmonis.
Ketua RT mengatakan, sejak Hans Tomasoa dan istrinya tinggal di wilayahnya, dirinya tidak pernah bertemu dengan anak-anak mereka.
Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (79) tinggal di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.
"Oma opa punya tiga putra, kalau yang pernah ketemu sama saya langsung mohon maaf sampai kejadian ini belum ada," kata Ketua RT dikuti dari Intens Investigasi, Jumat (19/7/2024).
Baca juga: Permintaan Anak Pasutri Lansia di Bogor, Bertahun-tahun Telantarkan Orang Tua, Korban Tewas di Rumah
Saat oma opa meningga, Ketua RT baru pertama kali bertemu dengan anak Hans Tomasoa.
"Jadi saya untuk pertama kalinya bertemu dengan anak bungsu opa oma ini setelah opa dan oma disemayamkan," kata dia.
Sementara saat anak pertama dan kedua datang ke wilayahnya pascakematian oma opa, kebetulan tidak sempat bertemu dengan Ketua RT.
Kepada Ketua RT, anak bungsu mengaku ada masalah keluarga di antara mereka.
"Dari penyampaian anak bungsu opa dan oma, dia menyampaikan bahwa ada ketidakharmonisan di dalam hubungan mereka," tuturnya.
Namun ia menghargai privasi keluarga Opa Hans dengan tidak menanyakan masalahnya.
"Itu menjadi ranah privasi mereka, saya hanya mengetahui mungkin mereka sedang tidak dalam hubungan yang baik," kata dia.
Baca juga: Tak Pernah Dijenguk, Pasutri Lansia Ditemukan Tewas di Rumah, Keberadaan 2 Anaknya Terungkap
Sementara itu, Pengurus RT, Jonathan Tobing mengatakan kalau anak bungsu Hans Tomasoa baru datang di tengah-tengah pemakaman.
"Anak bungsu hadir di tengah-tengah acara pemakaman, anak pertama dan kedua datang ke lingkungan kami Sabtu malam," kata dia dikutip dari Youtube tvOneNews, Jumat.
Kepada Jonathan, anak pertama dan kedua Opa Hans mengaku baru tahu kabar orangtuanya meninggal pada siang hari.
"Alasan mereka berdua itu mendapat informasi sekitar jam 1 siang, tidak menjelaskan apapun soal adanya permasalahan keluarga," tutur Jonathan.
Sementara itu, bendahara RT, Uthe mengaku sempat menghubungi anak bungsu Hans Tomasoa.
Uthe berusaha menghubungi sang anak bungsu tapi tidak mendapat respon.
"Saya sebenarnya sangat kesal sama anak-anaknya, kalau emang gak mau mengakui orangtua ini ya sudah berikan ke orang lain dan jangan mengejar hal-hal lain setelah mereka meninggal," kata dia.
Ia bahkan mengaku kesal dengan perilaku anak-anak Hans Tomasoa.
Baca juga: Penyebab Tewasnya Pasutri Lansia di Bogor, 3 Anak Tak Pernah Menjenguk, Pemakaman Dibantu Gereja
"Apalagi di saat meninggalnya itu saya coba telepon itu gak diangkat, saya coba kirim videonya itu pun gak direspon," ujarnya.
Bahkan pihak gereja yang mencoba menghubungi anak bungsunya itu juga sama-sama tak mendapat respon.
Barulah saat oma dan opa dibawa ke RSUD Cileungsi, anak bungsunya baru menanggapi.
"Terus begitu kita bawa ke RSUD barulah di situ direspon. Pas direspon itu sebetulnya gak enak ngeresponnya," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Curhat Anak Hans Tomasoa Setelah Oma Opa Meninggal, Sempat Beri Respon Tak Enak Saat Dibawa ke RSUD