Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipukul saat MPLS, Siswi Baru SMP di Cianjur Ngaku Sakit saat Buang Air Kecil, Disdik Turun Tangan

Seorang siswi baru di sebuah SMP negeri di Cinajur diduga jadi korban bullying atau perundungan oleh siswa lainnya

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Dipukul saat MPLS, Siswi Baru SMP di Cianjur Ngaku Sakit saat Buang Air Kecil, Disdik Turun Tangan
freepik
Ilustrasi bullying - Seorang siswi baru di sebuah SMP negeri di Cinajur diduga jadi korban bullying atau perundungan oleh siswa lainnya. 

"Karena trauman kini AD enggan untuk bersekolah, bahkan wajahnya sering murung usai menjadi korban perundungan itu. Sekarang AD sedang menjalani perawatan di rumah sakit," katanya.

Pihak keluarga pun menyesalkan tindakan sekolah.

Terlebih, pihak keluarga korban mendapatkan intervensi untuk tak melapor.




"Pengawasan dari pihak sekolah ke mana bisa sampai seperti itu. Bahkan, sebelumnya sempat ada intervensi ke keluarga korban untuk tidak melapor ke mana-mana," kata dia.

Dinas Pendidikan Lakukan Penyelidikan

Sementara itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpoda) Kabupaten Cianjur akan segera turun ke lapangan terkait kasus ini.

Kabid SMP Disdikpora Cianjur, Helmi Halimudin mengonfirmasi hal tersebut.

Kepada TribunJabar.id, ia juga sudah mendapatkan informasi soal adanya dugaan perundungan saat MPLS ini.

BERITA TERKAIT

"Kami sudah mengkonfrimasi ke pihak sekolah, Saya akan turun langsung ke sekolah besok untuk menanyakan kronologis lengkapnya seperti apa," kata Helmi saat dikonfrimasi.

Ia juga tak membenarkan adanya tindak kekerasan perundungan di sekolah, apalagi sampai membuat korban terluka.

Padahal, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran terkait MPLS yang harus bebas dari perundungan dan kekerasan.

Baca juga: Motif Perundungan Siswi SMP di Sumedang, 4 Pelaku Ditangkap, Korban Dianiaya di Kebun

"Pada resmian MPLS Disdikpora Kabupaten Cianjur sudah mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan MPLS yang harus bebas dari perundungan dan kekerasan," katanya.

Ia pun menuturkan, pihaknya akan datang ke sekolah untuk mencari fakta terkait kasus dugaan perundungan atau bullying ini.

"Makanya besok saya akan langsung datang ke sekolah itu, untuk mengetahui fakta-fakta yang terjadi, sebab ini tidak bisa biarkan," katanya.

Sekolah Membenarkan

Helmi juga mengaku telah menghubungi pihak kepala sekolah serta guru di SMP tersebut untuk memastikan kasus ini.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas