Dirlantas Polda Sulteng Tolak Wawancara karena Wartawan Pakai HP China: Saya Sangat Bersalah
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (17/7/2024) lalu saat Syamsuddin Tobone hendak melakukan wawancara di Tugu 0 Kilometer Kota Palu.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Bahkan, lanjut Syamsuddin, anak buah Dodi sampai mendatanginya.
"Sampai anak buahnya, anggota lantas Polda, datang dan membisikkan kepada saya, bilang sudah, tidak usah dibantah,” ujar Syamsuddin.
Hal tersebut pun mendapatkan reaksi dari komunitas jurnalis di Palu, Sulawesi Tengah.
Sekretaris Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulteng, Abdee Mari menyebut tindakan Dirlantas Polda Sulteng tersebut melecehkan profesi jurnalis.
Ia pun menuntut Kombes Dodi untuk klarifikasi dan meminta maaf.
Menurnya, sebagai pejabat publik, Dodi tak sepantasnya mengeluarkan kalimat yang merendahkan profesi.
"Kami meminta pihak Polda Sulteng mengklarifikasi hal ini dan memberi sanksi kepada yang bersangkutan," ucap Abdee.
Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulteng, Mita Meinansi juga turut menanggapi hal ini.
Ia menyayangkan hal ini bisa terjadi.
Mita menuturkan, kinerja jurnalistik tak bisa dilihat dari alat kerja yang digunakan.
“Kerja jurnalistik saat ini tidak bisa hanya dilihat dari alat kerja yang digunakan. Jika itu yang dilakukan, sama dengan sebuah pelecehan bagi karya jurnalistik. Bagi kami ini sebuah pelecehan verbal yang perlu ditindaki secara serius." ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Profil Kombes Dodi Darjanto, Polisi Polda Sulteng Tolak Wawancara Wartawan Gara-gara Merek HP
Dodi Minta Maaf
Kini, setelah dianggap melecehkan profesi jurnalistik, Dodi Darjanto pun meminta maaf secara terbuka kepada jurnalis di Kota Palu.
Permintaan maaf tersebut disampaikan ke sejumlah jurnalis di ruang kerja Bid Humas Polda Sulteng, Kota Palu, Kamis (18/7/2024) lalu.
"Saya mohon maaf atas perkataan saya yang menyinggung jurnalis SCTV Palu. Saya tidak bermaksud untuk melecehkan profesinya sebagai jurnalis," tutur Dodi Darjanto.