Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Populer Regional: Kompolnas Sentil Eks Wakapolri Oegroseno - Anak dan Istri Bunuh Suami di Bekasi

Berita populer regional dimulai dari Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto sentil eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in 5 Populer Regional: Kompolnas Sentil Eks Wakapolri Oegroseno - Anak dan Istri Bunuh Suami di Bekasi
Kolase Tribunnews.com
Berita populer regional dimulai dari Kompolnas sentil eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno soal kasus Vina Cirebon hingga kasus anak dan istri bunuh suami di Bekasi. 

Lalu, atasan korban meminta agar Koptu HB berkoordinasi langsung dengan anggotanya tersebut.

Baca selengkapnya.

4. Nasib Anggota Ormas yang Viral Intimidasi Wali Murid di Kebumen, Polisi akan Panggil Para Oknum

Tangkap layar viral video anggota ormas yang intimidasi wali murid dan anggota LSM di Kebumen. Video tersebut berawal dari laporan dugaan pungli yang dilaporkan.
Tangkap layar viral video anggota ormas yang intimidasi wali murid dan anggota LSM di Kebumen. Video tersebut berawal dari laporan dugaan pungli yang dilaporkan. (Kolase Tribunnews.com)

Polisi dari jajaran Polres Kebumen turun tangan terkait viralnya video oknum anggota ormas yang mengintimidasi wali murid di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Kasatreskrim Polres Kebumen AKP La Ode Arwansyah, mengungkapkan kejadian tersebut sedang ditangani pihaknya.

Ia mengaku, bergerak cepat akan melakukan pemanggilan kepada siapa saja yang terlibat dalam video viral tersebut guna dimintai keterangan.

"Polres Kebumen akan melakukan pemanggilan kepada para pihak yang terlibat pada video tersebut."

"Kami akan memintai keterangan satu persatu," ungkap La Ode Arwansyah dikutip dari Instagram @polreskebumen, Rabu (24/7/2024).

BERITA TERKAIT

Dari video unggahan tersebut, menurutnya ada dua pokok permasalahan dan saat ini telah dilaporkan ke kepolisian.

Yang pertama dugaan intimidasi, selanjutnya persoalan pungutan liar di salah satu SD Negeri yang ada di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Sejak awal video tersebut, diunggah dan menjadi perhatian publik, Polres Kebumen telah bergerak mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan.

Termasuk akan melakukan pemanggilan terhadap pihak yang melakukan intimidasi ataupun pemaksaan, seperti yang terlihat pada video.

Untuk kasus pungli, menurut AKP La Ode, sudah ditangani Unit Tipidkor Satreskrim Polres Kebumen.

"Unit Tipidkor Satreskrim Polres Kebumen telah menerima laporan terkait dugaan pungli, dan melakukan pemeriksaan serta permintaan dokumen kepada pihak-pihak yang terkait," ungkap La Ode.

AKP La Ode memastikan kasus ini ditangani serius oleh Polres Kebumen, dan akan diinformasikan perkembangannya sebagai transparansi publik.

Baca selengkapnya.

5. Fakta Anak dan Istri Bunuh Suami di Bekasi: Masalah Utang hingga Restu Nikah Jadi Motif

Seorang anak tega membunuh ayah kandungnya sendiri di wilayah Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Alasannya, karena kesal hubungannya dengan sang pacar tidak direstui ketika ingin menikah. -
Seorang anak tega membunuh ayah kandungnya sendiri di wilayah Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Alasannya, karena kesal hubungannya dengan sang pacar tidak direstui ketika ingin menikah. - (Wartakotalive.com)

Seorang pria bernama Asep Saepudin alias AS (43) dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri.

Ia dibunuh di rumahnya di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pelakunya sendiri yakni istrinya, Juhariah alias J, anak kandungnya, Silvia Nuralfiani alias SNA, dan kekasih SNA yang bernama Hagistiko Pramada alias HP.

Ternyata, tiga pelaku tersebut sudah merencanakan pembunuhan sejak Juni 2024 lalu.

Kini, tiga orang tersebut sudah ditangkap dan terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Berikut ini beberapa fakta soal kematian Asep Saepudin yang dirangkum Tribunnews dari TribunBekasi.com:

Makam Dibongkar

Kasus ini muncul setelah makam dari AS dibongkar kembali atau ekshumasi oleh pihak kepolisian.

Polisi membongkar makam korban lantaran adik korban, Yudi, curiga ada sejumlah luka di tubuh korban.

Yudi juga telah membuat laporan ke Polsek Setu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas