Akhir Kasus Selebgram Tewas usai Sedot Lemak, Keluarga dan Klinik WSJ Sepakat Damai
Kasus selebgram asal Medan yang tewas setelah sedot lemak berakhir damai. Keluarga korban sepakat tak membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
Penulis: tribunsolo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Selebgram asal Medan, Sumatera Utara, Ella Nanda Sari Hasibuan (30), tewas usai menjalani sedot lemak, Senin (22/7/2024).
Klinik kecantikan WSJ Beauty diduga melakukan malapraktik yang mengakibatkan Ella tewas.
Kabar terkini, pihak keluarga Ella sepakat untuk berdamai dengan pihak WSJ.
Kuasa hukum klinik WSJ, Rikardo Siahaan menyebut pihak klinik dan keluarga korban telah berdiskusi dan tercipta kesepakatan untuk berdamai.
"Jadi kita sama keluarga sudah ada perdamaian dan kesepakatan. Pihak keluarga mengatakan itu yang penting anaknya diperhatikan, keluarga tidak akan membawa ke jalur hukum," ujar Rikardo, dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/7/2024).
Pihak WSJ juga akan membantu membiayai kebutuhan anak Ella yang masih kecil.
"Dari pihak keluarga kita sudah clear, untuk anaknya diperhatikan karena kebetulan anaknya masih sekolah dan kita juga pihak klinik sudah mengiyakan untuk kebutuhan anak itu," kata Rikardo saat dikonfirmasi, Senin (29/7/2024).
Karena hal tersebut, kata Rikardo, dalam kasus ini prioritasnya adalah penyelesaian perkara secara kekeluargaan.
"Kita tempuh jalur kekeluargaan yang penting anaknya almarhum ini diperhatikan untuk biaya ke depannya karena masih kelas 4 SD pasti butuh banyak biaya," jelas Rikardo.
Diwartakan sebelumnya, Ella meninggal setelah menjalani operasi sedot lemak di WSJ Beauty, sebuah klinik kecantikan di Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Sebelum melakukan operasi penyedotan lemak, Ella dalam kondisi baik.
Baca juga: Selebgram Kejang Lalu Meninggal Saat Sedot Lemak, Analisa Dokter Komplikasi Berat Sumbat Organ Vital
Namun, Rikardo mengungkapkan Ella tidak mematuhi saran dokter agar dirinya beristirahat dua hari sebelum melakukan sedot lemak.
Terungkap dari pengakuan sopir yang mengantar Ella, ternyata ia langsung melakukan sedot lemak sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta dari Medan.
Ketika sedot lemak dilakukan, awalnya tidak ada permasalahan apapaun terhadap Ella.
Namun, beberapa saat kemudian, permasalahan muncul ketika dokter melakukan penyedotan lemak di lengan Ella lainnya.
Pada saat itu, Ella disebut mengigau sehingga membuat tindakan penyedotan lemak dihentikan.
Rikardo menyebut, pembuluh darah Ella pecah.
“Karena saat itu Ella mengigau, membuat dokter menghentikan tindakan dan langsung memberikan infus, setelah diinfus, dokter mengetahui ada pembuluh darah yang pecah,” ungkapnya.
Setelah itu, korban tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bunda di Jalan Margonda Raya.
Nahas, setibanya di RS, nyawa Ella tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Jenazahnya langsung dimakamkan di Medan, Sumatera Utara keesokan harinya, Selasa (23/7/2024).
(mg/Nur Rohmah Febriani)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)