IRT Tewas Ditabrak Mahasiswi di Pekanbaru, Anak Korban Ungkap Penyesalan : 'Yeyen Sayang Mama'
Anak Renti Marningsih bernama Yeyen tersebut juga membagikan pesan terakhir ibunya Renti Marningsih
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Postingan Yeyen, anak Renti Marningsih, IRT yang tewas ditabrak mobil yang dikemudikan Marisa Putri di Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau pada Minggu (4/8/2024) lalu jadi sorotan.
Yeyen sempat mengucapkan penyesalan. Apa itu?
Tragedi tewasnya Renti tidak hanya menyimpan duka mendalambagi pihak keluarga Renti , tapi juga membuat banyak pihak terenyuh.
Anak Renti Marningsih bernama Yeyen tersebut juga membagikan pesan terakhir ibunya Renti Marningsih.
Pesan terakhir itu sepertinya menjadi pertanda perpisahan Renti Marningsih dengan anaknya Yeyen.
Baca juga: Sebelum Tabrak Emak-emak di Pekanbaru, Mahasiswi Pulang Dugem Pernah Tabrak Tiang Bendera di Kampus
Bahkan Yeyen menangis mengutarakan penyesalannya yang tak ia lakukan sebelum sang ibu meninggal.
Ia menyesal tidak melarang mamanya pergi dari rumah sebelum akhirnya tewas dalam kecelakaan.
"Seandaikan pagi itu aku ngelarang mama pergi, ap aku masih bisa meluk mama hari ini? seandainya mama lewat jalan lain, apa aku masih bisa ngellat mama pulang dengan tersenyum? seandainya aku kaya, mama ga perlu pergi kerja, apa mama bakal ngebukain aku pintu rumah dan bilang "poyen mama sudah pulangg"," ungkap Yeyen anak korban di akun instagramnya @farahfrnns.
Yeyen juga menyesal tidak sempat memakan masakan terakhir ibunya sebelum ibu kandungnya itu meninggal dunia.
"Penyesalan satu persatu bermunculan. seharusnya aku makan nasi yg mama masak pagi itu kalau tau ternyata itu adalah masakan terakhir mama. seharusnya aku selalu meluk dan cium mama, bukan hanya disaat hari raya, ulang tahun mama, dan juga hari terakhir aku melihatnya. seharusnya aku ngeperlakuin mama lebih baik lagi, aku memang anak yg durhaka," ucap Yeyen.
Untuk itu ia akan selalu mengingat momen kenangan terakhir dirinya bersama ibunya di pagi hari sebelum kejadian itu terjadi.
"Kenangan pagi itu akan selalu akan kuingat, di mana mama minta maaf tidak sempat untuk memasak lauk dan bilang "nanti beli lauk disimpang aja ya, mama blm sempat masak, mau ke pasar dlu. bsk2 kalau mau beli lauk disana aja, enak-enak," tutur Yeyen.
"Ma, ga ada yang lebih enak dri masakan mama seharusnya aku bisa ngejawab seperti itu, tapi aku pergi gitu aja," sambungnya.
Yeyen mengaku sangat menyesal tak maksimal bersama sang ibu semasa hidup namun meski terluka, Yeyen mengaku ikhlas atas kepergian sang ibu.