Pembacok Prajurit TNI di Medan Dijemput 20 Orang Pakaian Hitam Rambut Cepak, Tetangga : Babak Belur
Penganiayaan Dolly Manurung diduga rentetan dari kasus pembacokan terhadap personel TNI AD bernama Prada Defliadi, yang bertugas di Batalyon 100/PS
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Alfiansyah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Terduga pelaku pembacokan prajurit TNI, Dolly Manurung dikabarkan tewas dihajar sejumlah pria berambut cepak.
Anggota geng motor Simple Life (SL) yang diduga kuat melakukan pembacokan terhadap Prada Defliadi
Namun, kabar tewasnya terduga pelaku ini dibantah Kepala Lingkungan (Kepling) V Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Nursidah Hutasoit.
Sampai saat ini ia belum mendapatkan kabar soal tewasnya Dolly Manurung, pasca dijemput dari rumahnya di Jalan Orde Baru, Kecamatan Medan Barat.
"Dolly nggak meninggal, Hoaks itu, kalau meninggal pasti saya dapat kabar," kata Nursidah kepada Tribun-medan, Senin (5/8/2024).
Ia mengatakan, kabar terakhir yang diterimanya bahwa saat ini Dolly Manurung masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Dia masih dirawat. Kondisi pastinya belum tahu. Tapi dia belum meninggal karena nggak ada laporan ke saya," sebutnya.
Baca juga: Kondisi Prajurit TNI yang Dikeroyok Geng Motor di Medan, Kepala dan Mata Kiri Dibalut Perban Putih
Sebelumnya, Dolly Manurung, babak belur dihajar oleh puluhan di rumahnya yang berada di Jalan Orde Baru, Kecamatan Medan Barat.
Penganiayaan diduga rentetan dari kasus pembacokan terhadap personel TNI AD bernama Prada Defliadi, yang bertugas di Batalyon 100/PS.
Menurut Lusi, salah seorang tetangganya, Dolly dijemput oleh puluhan orang ke rumahnya, pada Minggu (4/8/2024) sekira pukul 11.00 WIB.
"Ada sekitar 20 orang yang datang, pakaian hitam semuanya potongan rambut cepak.
Nyari rumah Dolly Manurung," kata Lusi kepada Tribun-medan, Senin (5/8/2024).
Katanya, saat itu puluhan orang ini langsung mendobrak pintu dan masuk ke dalam rumah Dolly lalu terdengar suara teriakan dari dalam rumah tersebut.