Undip Bantah Kematian Aulia Risma Berkaitan dengan Bullying, Sebut Korban Punya Masalah Kesehatan
Pihak Universitas Diponegoro (Undip) memberikan klarifikasi soal meninggalnya Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS Anestesi Undip
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
Fakultas Kedokteran (FK) Undip juga telah menerapkan gerakan zero bullying yang dipantau oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Perundungan dan Kekerasan Seksual sejak 1 Agustus 2023 lalu.
Pihak FK dan RSUP Kariadi juga telah melakukan pertemuan dengan Dirjen Yankes dan menyampaikan klarifikasi mengenai hal-hal yang dimaksud.
Undip juga siap berkoordinasi dengan pihak-pihat terkait untuk mengklarifikasi, mendiskusikan dan melakukan penanganan lebih lanjut.
Kata IDI Jateng
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah turut memberikan tanggapan soal meninggalnya dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip).
Koban yang bernama Aulia Risma Lestari ini, meninggal dunia di kosnya.
Ia diduga mengakhiri diri sendiri lantaran tak kuat dengan adanya bullying yang ia terima.
Ketua IDI Jateng, Telogo Wismo, mengatakan pihaknya mendorong polisi untuk mengusut kasus ini.
Selain itu, pihak IDI Jateng meminta PPDS Undip untuk membuat tim tersendiri guna mengevaluasi fisik dan kesehatan mental pada peserta didik.
Ia juga menuturkan, sekolah spesialis itu punya tekanan yang berat.
"Karena sekolah spesialis itu tekanannya luar biasa baik itu tekanan fisik maupun tekanan psikis," tuturnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menuturkan, dokter itu berhadapan dengan manusia yang butuh kecepatan dan ketepatan untuk bertindak.
Baca juga: Dampak Penutupan PPDS Anestesi Undip, Dokter Aulia Akhiri Hidup Diduga Alami Perundungan
Dokter juga harus bisa siaga kapanpun, karena pasien tak hanya datang saat pagi dan siang saja.
"Karena sekolah spesialis itu tekanannya luar biasa baik itu tekanan fisik maupun tekanan psikis," tuturnya.
Namun, IDI Jateng tak bisa menjawab soal jam kerja dari PPDS.