Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkatkan Nilai Jual Anyaman Bili, Amanah Bawa Desainer Latih Perajin di Aceh Besar

Program pengembangan UMKM yang diinisiasi Amanah juga menyasar produk-produk kerajinan tangan lain di berbagai wilayah Aceh.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Tingkatkan Nilai Jual Anyaman Bili, Amanah Bawa Desainer Latih Perajin di Aceh Besar
HO
Pelatihan tambah nilai jual produk anyaman bili di Kabupaten Aceh Besar. 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) mengembangkan produk anyaman bili di Kabupaten Aceh Besar.

Tujuannya, untuk meningkatkan nilai jual produk kerajinan tangan buatan pengrajin dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setempat.

Program kali ini melibatkan desainer produk dari Rumpun Gagas Unggul, Iman Setiobudy.

Baca juga: Presiden Jokowi: Cakupan Internet Capai 79 Persen, Dorong Digitalisasi UMKM

“Kami ini mengembangkan produk turunan. Tidak menghilangkan produk yang sudah berlangsung selama ini karena warisan turun temurun,” katanya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (167/8/2024).

Pada kesempatan itu, Iman menemui para pengrajin anyaman bili di Bili Droe, Gampong Lampanah Teunong, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.

Kedatangannya sekaligus untuk memberikan pelatihan kepada para pengrajin.

Selama ini, anyaman bili biasanya dibuat menjadi produk sederhana seperti ayakan beras atau pot bunga.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, ia menawarkan desain produk baru yang memiliki nilai jual lebih tinggi di pasaran.

“Fungsinya yang kita arahkan untuk kebutuhan (pasar) saat ini. Jadi, mengembangkan produk turunan yang bisa memperluas pasar. Dalam hal ini adalah memberi nilai tambah kepada peran produk ini,” kata Iman.

Produk kerajinan tangan di daerah tersebut menggunakan batang tanaman bemban atau yang biasa disebut bili oleh masyarakat Aceh.

Kulit tanaman tersebut memiliki kelenturan seperti rotan sehingga bisa dengan mudah dibuat anyaman.

Menurut Iman, tanaman bili mempunyai banyak keunggulan.

Mulai dari jumlahnya yang melimpah hingga batang dan kulitnya yang sudah bisa digunakan meskipun usianya masih muda.

“Di Indonesia ada banyak tapi di Aceh namanya bili. Ini unik dan ini bisa menjadi penawaran kita ke pasar yang menyukai (produk) ramah lingkungan. Produk ini ramah lingkungan, terus kita tambahkan fungsi-fungsi yang kekinian,” tuturnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas