Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Program TMMD, TNI Salurkan Air Bersih ke Warga Desa Kalianan di Lereng Gunung Argopuro 

TNI melakukan pipanisasi sepanjang 2500 meter untuk mengalirkan air bersih dari air terjun Darungan ke warga di Lereng Gunung Argopuro

Penulis: willy Widianto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Program TMMD, TNI Salurkan Air Bersih ke Warga Desa Kalianan di Lereng Gunung Argopuro 
HandOut/IST
Anggota Satgas TMMD bersama warga bergotong-royong dalam pengerjaan pipanisasi penyaluran air bersih ke Desa Kalianan dari air terjun Darungan dengan jarak 2.500 meter di di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. 

Oleh

Letkol Arm Heri Budiasto

Dansatgas TMMD Kodim 0820/Probolinggo

 

DESA Kalianan merupakan salah satu daerah terpencil di Kabupaten Probolinggo, di mana masih banyak dijumpai hutan menghijau, air terjun begitu deras dengan air bersih yang cocok untuk pariwisata.

Begitu juga dengan jalan dari Kota Pobolinggo hingga ke Desa Kalianan ini, kita akan disuguhi dengan jalan-jalan berliku dan naik turun dengan pemandangan alam yang asri.

Di sepanjang perjalanan, kita bisa melihat kebun-kebun kol dan juga tanaman bawang begitu lebat.

Berita Rekomendasi

Udara di sini terasa segar dan sejuk, jauh dari polusi kota besar. Masyarakat Desa Kalianan sangat ramah dan selalu menyambut para pengunjung dengan senyuman hangat.

Mereka masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi lokal, seperti upacara adat dan tarian tradisional.

Desa ini juga terkenal dengan kuliner khasnya, seperti nasi jagung, pecel, dan aneka olahan ikan sungai, serta susu murni yang dikelola oleh Koperasi Unit Desa setempat.

Dengan potensi alam luar biasa dan kekayaan budayanya, Desa Kalianan merupakan destinasi ideal bagi wisatawan untuk mencari ketenangan dan keindahan alami.

Setiap sudut desa ini menawarkan pengalaman mengesankan dan tak terlupakan, mulai dari petualangan di hutan, berenang di bawah air terjun hingga berinteraksi dengan penduduk lokal yang penuh keramahan. Tanpa diragukan lagi, Desa Kalianan adalah permata tersembunyi yang patut dijelajahi dan dinikmati.

Namun, ada satu hal yang sangat menyayat hati, di mana Desa Kalianan ini sangat sulit mengakses air bersih karena tidak adanya letak sumber air di desa tersebut.

Mereka harus rela menyalurkan pipa dari air terjun Darungan dengan jarak 2.500 meter agar mendapatkan air bersih di rumahnya untuk kebutuhan sehari-hari.

“Selama ini kami hanya mengandalkan air dari tetangga yang sudah menyalurkan pipa sampai rumahnya, itu pun bagi mereka yang mampu untuk membeli pipa karena pipa yang dibutuhkan cukup panjang, yakni 2.500 meter. Tentu harganya sangat mahal,” kata Rudi. warga desa setempat beberapa waktu lalu.

Kondisi ini memantik kepedulianku selaku Komandan Kodim 0820/Probolinggo dalam kunjungan ke desa tersebut.

Kondisi ini membuatku berpikir keras mengenai bagaimana cara agar warga Desa Kalianan ini  bisa mendapatkan saluran air bersih yang mengaliri rumah-rumah mereka.

Dengan adanya program Manunggal Air sebagai bagian dari agenda KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, menjadi solusi karena program tersebut menjadi unggulan dalam penyediaan air minum kepada masyarakat, tentu ini menjadi sangat berguna bagi kehidupan warga Desa Kalianan.

Dengan kondisi tersebut, masyarakat Desa Kalianan harus bekerja sama untuk memasang pipa dan memeliharanya secara rutin. Namun, tentu juga mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membeli pipa.

Terlebih mereka hanya menggantungkan hidup sebagai petani sayur dan peternak sapi perah. 

“Ini harus ada tindakan yang dapat bermanfaat bagi warga Desa Kalianan,” gumamku di saat menikmati secangkir kopi di pagi hari sebelum bertugas.

Peperangan terasa bergejolak dalam batinku, antara ingin mengambil langkah tepat dan bagaimana cara merealisasikannya. Kopi masih tersisa setengah cangkir, namun kutinggalkan begitu saja di meja, lantas bergegas menuju kantor Kodim 0820/Probolinggo guna melakukan rapat dengan anggota Kodim yang aku pimpin.

Rapat ini juga terkait pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 di wilayah Kodim 0820/Probolinggo yang bakal dijalankan. 

Anggota Satgas TMMD sedang memasang pipa
Warga Desa Kalianan dan Anggota Satgas TMMD sedang memasang pipa dari air terjun.

Pipanisasi Melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa

Kabupaten Probolinggo terutama di Desa Kalianan, Kecamatan Krucil ini adalah lokasi yang sangat tepat untuk dilaksanakannya TMMD ke 121.

Tentu saja ini menjadikan semangatku sebagai Komandan Kodim 0820/Probolinggo bangkit kembali.

“Ini waktu tepat untuk memanfaatkan program TMMD ke 121 di Desa Kalianan ini,” gumamku lagi.

Akhirnya melalui rapat bersama anggota Kodim 0820/Probolinggo tersusunlah program pengerjaan TMMD ke 121 yang akan kami gelar nanti.

Karena dalam program TMMD ada pelaksanaan pengerjaan fisik dan non fisik dan semua itu harus diselesaikan secara bersama-sama dan tepat waktu.

Perlu diketahui, dalam program TMMD tersebut, untuk pengerjaan fisik, selain pemasangan pipa, juga dilakukan rehab rumah sebanyak 10 unit, pembangunan saptic tank sebanyak 12 unit serta pembangunan Musala dan pavingisasi jalan sepanjang 1,5 Kilometer.

Kemudian untuk pekerjaan non-fisik diadakan pasar murah, sosialisasi perikanan, penyuluhan tanggap bencana, pelayanan KB gratis, pemberian bantuan sembako, edukasi bahaya narkoba, pelatihan pok darwis dan masih banyak lagi.

Setelah program tersebut diajukan kepada pemerintah daerah dan disetujui untuk dikerjakan, anggota Kodim 0820/Probolinggo pun mulai mempersiapkan semua kebutuhan, baik material ke lokasi pengerjaan TMMD ke-121.

Suara gemuruh mesin truk mengangkut bahan material dan mesin molen mengaduk bahan cor terdengar bersahutan menggema di setiap telinga yang mendengarnya.

Derap langkah anggota Kodim 0820/Probolinggo yang begitu serasi dan kompak ikut serta memberi isyarat kepada warga Desa Kalianan untuk bersiap-siap menyongsong masa depan lebih baik dari sebelumnya.

Kedatangan anggota Kodim 0820/Probolinggo ini mendapat sambutan baik warga Desa Kalianan. Seakan bangkit dari mimpi, mereka dengan kompak ikut dalam satu barisan bekerjasama dan gotong-royong ini untuk membangun desanya. Mereka meyakini bahwa dengan kerjasama dan gotong-royong inilah yang menjadi kunci utama untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi selama ini.

TMMD ke-121 Kodim 0820 Probolinggo Dimulai

Pagi itu, Rabu, 24 Juli 2024, jarum jam menunjukkan pukul 08.00 WIB. Upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 0820/Probolinggo segera dimulai. Perlengkapan untuk Upacara pun sudah dipersiapkan dari kemarin, sehingga tidak ada satu pun yang kurang..

Pasukan Kodim bersama masyarakat berbondong-bondong membantu membuat tenda, membersihkan lapangan dan lain sebagainya dengan cara gotong-royong.

Mereka, warga masyarakat bahkan juga ikut hadir menyambut kedatangan TMMD di desanya. Nampak keceriaan wajah mereka dalam menyambut masa depan desanya lebih terang. Berkas sinar menuju desa ke depan lebih baik yang diharapkan kini sudah di depan mata mereka makin terlihat, karena program TMMD ini merupakan program yang dinantikan masyarakat Indonesia pada umumnya

Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto di saat memimpin upacara, dalam amanatnya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Probolinggo memberikan dukungan maksimal atas pelaksanaan TMMD ke-121 tahun 2024 yang merupakan karya bakti nyata dari TNI kepada masyarakat.

Kemanunggalan TNI dengan rakyat akan terbukti dan terwujud pada pelaksanaana TMMD ini sebagai bagian dari komponen bangsa, TNI hadir di tengah-tengah masyarakat dan bersama-sama mewujudkan keinginan dalam percepatan pembangunan menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

“Saya berharap bahwa seluruh program kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Kepada kepala organisasi perangkat daerah sebagai pemangku kegiatan agar segera merealisasikan kegiatan, tentunya dengan tetap koordinasi dengan satgas TMMD sehingga seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan jadwal yang sudah ditentukan,” lanjutnya.

Selain itu, Pj Bupati juga berpesan kepada kepala desa dan seluruh warga Desa Kalianan agar bersinergi dengan satgas bahu-membahu membantu pelaksanaan TMMD, menciptakan harmonisasi bersama dengan berperan aktif dalam seluruh pelaksanaan kegiatan.

"Atas nama pribadi, pemerintah daerah serta masyarakat Kabupaten Probolinggo menyampaikan terima kasih kepada TNI dan semua pihak yang terlibat dalam TMMD ke 121 tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Kalianan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo,"pungkasnya.

Selesai Upacara, anggota satgas yang baru dilantik kemudian segera merapatkan barisan untuk bekerja dalam pelaksanaan TMMD baik pengerjaan fisik maupun non-fisik.

Tubuh tegap, jalan berirama, anggotaku menampakkan bahwa mereka adalah pasukan-pasukan satgas yang siap membantu masyarakat serta dapat bekerja secara efektif sesuai amanah yang mereka emban saat ini, yakni sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Aku yakin tugas ini akan dapat mereka selesaikan dengan baik dan maksimal,” kataku.

pipanisasi Desa Kalianan
Masyarakat Desa Kalianan bersiap membawa pipa untuk segera mengerjakan pipanisasi di wilayah mereka.

Gotong Royong Pertahankan Budaya Bangsa

Kemajuan jaman yang terus mengalami perubahan, tentunya akan membawa pola pikir serta budaya yang lebih maju.

Sementara itu, adat ketimuran yang masih kita miliki, terutama dalam hal gotong-royong, jika tidak dijaga akan tergerus dalam arus budaya lain yang dapat merubah tatanan kebersamaan rakyat Indonesia.

Karena itu, TNI Manunggal Membangun Desa yang merupakan salah satu program unggulan TNI Angkatan Darat pada khususnya, selalu mengutamakan kegotongroyongan dalam menyelesaikan pekerjaan.

“Dalam TMMD ini kita memperoleh banyak pembelajaran, terutama dalam hal kebersamaan dan juga wawasan kebangsaan. TMMD ini tidak hanya kegiatan fisik saja yang dilaksanakan, namun juga kegiatan non fisik dimana di dalamnya terdapat nilai-nilai Pancasila,” kata Abdul Manaf, tokoh pemuda Desa Kalianan.

Dirinya melanjutkan, “Saat di tengah kesulitan dalam pelaksanaan TMMD tersebut, terdapat banyak pelajaran berharga yang bisa di petik, yakni tentang arti persahabatan dan kebersamaan baik dalam menghadapi tantangan. Ini menjadi sumber kekuatan yang membuat mereka tetap optimis dan mampu bertahan. Inilah arti gotong royong sesungguhnya.”

Sementara itu Tim Wasev, Aster Panglima TNI, Mayor Jenderal Novi Helmy Prasetya di saat mengunjungi lokasi TMMD mengatakan, “Kegiatan ini merupakan program operasi bakti TNI yang dilaksanakan secara terpadu sebagai upaya mendukung percepatan pembangunan daerah. Hal ini menandakan bahwa perjalanan dari AMD atau ABRI Masuk Desa hingga TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sudah memasuki ke-121.”

Lebih lanjut, Mayjen Novy Helmi menjelaskan bahwa dari hasil tinjauannya mulai dari hasil pipanisasi yang saat ini sudah mengaliri warga sebanyak 30 KK, jalan paving sepanjang 1.500 sudah sekitar 95 persen, serta pembangunan musala yang hingga saat ini sudah mendekati jadi serta kegiatan non fisik yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik membuat dirinya merasa bangga.

“Ucapan terima kasih kepada anggota satgas TMMD, warga masyarakat dan juga pihak-pihak terkait tak lupa saya ucapkan. Karena tanpa keberadaan mereka tentu tujuan TMMD ini tidak akan berhasil dengan baik,” ungkapnya.

Sementara yang menjadi cambuk bagiku supaya TMMD ini berhasil, ialah Tim Wasev yang berpesan agar selaku dansatgas TMMD ini dilaksanakan dengan baik, tepat waktu dan selesai seratus persen sampai penutupan, serta selalu meningkatkan sinergitas dengan pemerintah daerah, pemuka agama, organisasi masyarakat serta pihak-pihak terkait sehingga mendapatkan output yang baik.

“Agar dapat bertahan lama, infrastruktur yang telah dibangun ini tolong dipelihara dan dijaga. Tentunya secara bersama-sama, kita sudah membangun pondasinya, dan merawatnya ini yang paling penting,” pungkasnya.

Anggota Satgas TMMD bersama warga bergotong-royong dalam pengerjaan pipanisasi penyaluran air bersih ke Desa Kalianan dari air terjun Darungan dengan jarak 2.500 meter di di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Anggota Satgas TMMD bersama warga bergotong-royong dalam pengerjaan pipanisasi penyaluran air bersih ke Desa Kalianan dari air terjun Darungan dengan jarak 2.500 meter di di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. (HandOut/IST)

TMMD Memerdekakan Warga dengan Hasil Maksimal dan Tepat Waktu

Tak terasa 30 hari pengerjaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 121 di wilayah Kodim 0820/Probolinggo sudah berjalan. Seluruh pekerjaan baik fisik maupun non fisik serta upacara penutupan TMMD pun sudah selesai dilaksanakan.

Seluruh pasukan satgas TMMD sudah waktunya ditarik kembali ke tugas masing-masing sebagai pengaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Derai air mata masyarakat Desa Kalianan tak dapat terbendung lagi di saat para satgas TMMD di tarik mundur. Seakan tak percaya, mereka pun harus merelakan kepergian para satgas TMMD kembali.

Perasaan bangga menyelimuti hati masyarakat setelah selesainya pengerjaan infrastruktur program TMMD ke-121 ini. Perubahan signifikan pun mereka rasakan.

Kini, Desa Kalianan, Kecamatan Krucil sudah bisa sejajar dengan desa lainnya. Mereka kini dapat menikmati air bersih di rumah mereka, serta dapat mengakses jalan desa untuk mengangkut hasil pertanian, sehingga tak ada lagi kendala sekali pun tiba musim penghujan.

Betapa senang di hatiku karena sebagai dansatgas telah menyelesaikan tugas selama tiga puluh hari dengan hasil maksimal. Dengan selesainya pekerjaan aku berharap dapat menjadi langkah pasti bagi peningkatan ekonomi masyarakat dikarenakan Desa Kalianan ini memiliki potensi begitu hebat.

Rasa haru bercampur bahagia memuncak dalam asaku di saat tokoh pemuda ini mengatakan, “Ucapan syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan hidayah kepada kita semua sehingga desa kami sekarang sudah banyak perubahan. Terima kasih TNI, terima kasih TMMD ke-121. Di hari Kemerdekaan ke-79 ini desa kami benar-benar merdeka dari kegelapan yang selama ini kami rasakan. Saya rasa ini juga berkat hadiah Kemerdekaan RI bagi desa kami sehingga dengan selesainya pengerjaan ini kami pun berjanji akan merawat dan menjaganya dengan sebaik-baiknya.

Dengan begitu, kini desa Kalianan kembali sepi. Tak terdengar lagi derap sepatu, suara mesin, serta senda gurau dari prajurit TNI. Mereka, antara warga desa dan satgas TMMD hanya menyisakan hasil karya yang begitu besar manfaatnya bagi masyarakat.

Tatapan mereka yang semula suram, perlahan-lahan mulai terang karena program TMMD ke-121 ini.

Sebab, selain mempersembahkan kemerdekaan juga membangun perisai sumber air bersihuntuk mengatasi masalah air bersih di Desa Kalianan yang bisa saja melanda di kemudian hari.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas