Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kader Perindo Tewas Dianiaya Suaminya, Teman Korban Sebut Ada Kekerasan sebelum Keduanya Menikah

Teman korban sebut korban telah alami penganiayaan bahkan sebelum keduanya menikah pada akhir Juli 2024 lalu.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Kader Perindo Tewas Dianiaya Suaminya, Teman Korban Sebut Ada Kekerasan sebelum Keduanya Menikah
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi pembunuhan. Seorang pria berinisial AS (47) diringkus polisi atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, seorang kader Partai Perindo Solo, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial AS (47) diringkus polisi atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

AS tega menganiaya istrinya VH (42) hingga masuk rumah sakit dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

VH sendiri merupakan seorang kader Partai Perindo Solo yang tinggal di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

KDRT yang dilakukan oleh sang suami, AS (47), pada Sabtu (17/8/2024), membuat VH meninggal dunia pada keesokan harinya.

Makam Dibongkar

Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan pun membongkar makam korban, Jumat (23/8/2024).

Mengutip TribunSolo.com, Wakapolresta Solo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, mengatakan pembongkaran makam atau ekshumasi tersebut dilakukan untuk memastikan dugaan kekerasan yang dialami korban sebelum meninggal.

"Kita ingin memastikan lagi dengan otopsi hari ini,"

BERITA TERKAIT

"Biar sinkron semua dari autopsi maupun visum luar kemarin biar sinkron semua,"

"Yang pasti lebam dan memar di bagian kebentur," jelasnya.

Diketahui, korban meninggal dunia pada Minggu (18/8/2024) dan dimakamkan pada Senin (19/8/2024).

Setelah itu, pihak keluarga yang curiga atas kematian korban pun membuat laporkan ke polisi.

Baca juga: Istri di Solo Meninggal Dunia Akibat KDRT Suami Sendiri, Polisi Bongkar Makam untuk Autopsi

Polisi pun membongkar makam untuk dilakukan autopsi.

Proses autopsi sendiri dilakukan selama tiga jam.

"Autopsi ini kita ingin memperjelas dalam tindak pidana KDRT ini bagaimana seperti apa,"

"Kita sinkronkan dengan rekonstruksi di TKP dengan pelaku," tuturnya.

Kata Adik Korban

Adik korban, YY (36), jadi salah seorang yang curiga dengan kondisi tak wajar kakaknya.

Terlebih, kakaknya dibawa ke rumah sakit karena alami demam tinggi.

"Dini hari kondisi udah meninggal. Meninggalnya Minggu jam 11 malam,"

"Pertama kali dibawa ke rumah sakit karena panas tinggi," ucap YY, Jumat (23/8/2024).

Mengutip TribunSolo.com, namun saat ia melihat kondisi kakaknya, ada luka lebam di sekujur tubuh korban.

"Tapi waktu saya lihat di kamar jenazah luka lebam semua. Akhirnya saya ada pemikiran ada yang ganjil," tambahnya.

Ia pun sempat berniat untuk membuat laporan ke polisi.

Namun, ia mengurungkan niatnya lantaran tak tega korban diautopsi.

"Sebenarnya sewaktu setelah dikabari saya sampai di rumah sakit,"

"Saya jam 3 ke polres pengennya bikin laporan. Cuma saya nggak jadi," tambahnya.

Baca juga: Kader Perindo Solo Tewas Dianiaya Suami, Baru Sebulan Nikah dan jadi Mualaf

Hingga akhirnya, ia merasa bersalah saat tau ada tanda-tanda kekerasan di tubuh kakaknya.

Akhirnya memantapkan diri untuk melaporkan pada 21 Agustus 2024.

"Karena dari awal nggak tega sebenarnya. Tapi kok dari saya sendiri saya merasa bersalah,"

"Makanya saya matang untuk laporan Rabu siang,” tambahnya.

Kata Teman Korban

Asti Wulandari, teman korban mengatakan, korban telah alami penganiayan sejak sebelum menikah.

Hal tersebut diungkapkannya setelah sempat melakukan video call dengan korban, sebelum korban menikah dengan AS.

"Dengan saya vcall (Video Call) posisi bengkak lebam, saya screenshot menjadi bukti adanya penganiayaan,"

"Sebelum menikah pun ada penganiayaan," tambahnya.

Ia pun menyarankan korban untuk memilih laki-laki lain yang lebih baik.

Namun, VH tetap memilih pelaku dan keduanya menikah pada 25 Juli 2024 lalu.

VH pun menikah karena sudah menyukai pelaku.

"Kami sebagai teman sudah mengingatkan dia menjawab karena senang,"

"Kami tidak kurang mengingatkan untuk memilih yang terbaik,” tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kesaksian Pilu Teman Korban KDRT Maut di Solo Jateng, Luka Lebam Ketahuan Saat Video Call

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas