Anak-anak Terkena Gas Air Mata saat Demo di Semarang Ricuh, Polisi Klaim Sesuai SOP: Tidak Berbahaya
Polisi mengklaim penembakan gas air mata saat demo berujung ricuh di Semarang sudah sesuai SOP. Gas air mata itu diketahui mengenai belasan anak-anak.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Anak-anak di Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah terkena tembakan gas air mata saat aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/8/2024).
Kejadian itu terjadi saat mereka sedang belajar megaji di Masjid Taqwa Sekayu.
Gas air mata masuk ke lingkungan masjid saat aparat mendesak mahasiswa untuk mundur dari Balai Kota Semarang.
Kepolisian pun memukul mundur aksi massa menggunakan gas air mata dan water cannon.
Melansir TribunJateng.com, massa yang semakin terdesak ke arah timur lantas berlari menyelamatkan diri ke permukiman warga.
Tampak dalam rekaman video yang beredar, anak-anak kesakitan di bagian mata.
Mereka mendapatkan bantuan dari para mahasiswa yang mengoleskan pasta gigi di bagian bawah mata.
Mahasiswa yang berada di lokasi menuturkan, anak-anak yang terdampak gas air mata sekira 17 orang.
Bahkan, ada satu anak laki-laki yang dikabarkan pingsan.
Atas situasi yang terjadi, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengklaim penembakan gas air mata itu sudah sesuai prosedur teknis yang semestinya.
Kendati demikian, tak bisa dipungkiri banyak warga sipil yang ikut terkena dampak gas air mata itu.
Baca juga: Demo di Semarang Berujung Ricuh, Komnas HAM Desak Aparat Tak Gunakan Kekerasan
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, Selasa (27/8/2024), dilansir Kompas.com.
"Kita kemarin sudah menjalankan sesuai SOP, dalam menembakkan gas air mata ada tekniknya," katanya.
Katanya, efek gas air mata hanya sementara.