Mengenal Penyebab & Gejala Frambusia, Infeksi Kulit yang Diidap 17 Anak di Mimika Papua Tengah
Frambusia menyerang anak-anak dengan usia di bawah 17 tahun dimulai pada kaki, lengan, leher dan muka.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - Puskesmas Mapurujaya di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mencatat setidaknya ada 17 anak positif mengidap Frambusia.
Ke-17 anak mengidap Frambusia tersebut ditemukan di Kampung Muare, Distrik Mimika Timur.
Kepala Puskesmas Mapurujaya, Onna Bunga mengungkapkan sejak Juni hingga 15 Agustus, 5 orang anak ditemukan Frambusia ketika berobat di Puskesmas.
"Selanjutnya saat tim turun ke lapangan dan lakukan tracking contact kepada 45 orang kerabat terdekat, kemudian ditemukan 12 anak lainnya yang positif frambusia di Kampung Muare," jelas Onna kepada awak media, Senin (26/8/2024).
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih yang Tidak Ditangani Bisa Berujung Sakit Ginjal hingga Cuci Darah
Ia menjelaskan sejak bulan Juni hingga 15 Agustus 2024, ketika menemukan 5 kasus pihaknya membentuk tim kolaborasi yang terdiri dari program penyakit tidak menular (PTM), kusta, dan penyakit menular lainnya.
"Tim turun pada 22-23 Agustus kami temukan adanya 12 anak yang positif frambusia. 12 anak itu ditemukan saat kami lakukan tracking contact dari 5 anak yang ditemukan sebelumnya," jelasnya.
Ia menjelaskan dari hasil tracking contact bahkan didapati beberapa orang tua dari anak-anak pengidap frambusia ini ikut terpapar.
"Masing-masing orang tua yang terpapar itu sejak Juni 2024 telah mengetahui adanya luka-luka pada tubuh anaknya, akan tetapi tidak bergegas membawa anaknya masing-masing ke Puskesmas," katanya.
Onna menerangkan, Frambusia menyebar sangat cepat melalui luka terbuka dan sentuhan kulit, sehingga ada beberapa orang tua ikut terpapar.
Sejak ditemukannya 17 anak di Kampung Muare ini, tim Puskesmas Mapurujaya langsung melakukan pengobatan dan tracking contact.
Untuk mencegah penularan, Puskesmas Mapurujaya juga memberikan obat Azithromycin kepada seluruh warga kampung Muare berdasarkan dosis yang disesuaikan berat badan masing-masing.
"Puji Tuhan setelah kami obati beruntung frambusia tidak menyebar ke anak satu kampung. Untuk sementara yang positif frambusia ini hanya di Muare dan tidak ditemukan di kampung lainnya," katanya.
Baca juga: Survei: Lima Penyakit Kritis Ini Paling Dikhawatirkan Masyarakat Indonesia, Apa Saja?
Menurut Onna, frambusia menyerang anak-anak dengan usia di bawah 17 tahun dimulai pada kaki, lengan, leher dan muka.
Namun jika terlambat diobati akan merambat ke seluruh tubuh dan merusak persendian hingga yang paling fatal korbannya akan lumpuh.