Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Penyebab & Gejala Frambusia, Infeksi Kulit yang Diidap 17 Anak di Mimika Papua Tengah

Frambusia menyerang anak-anak dengan usia di bawah 17 tahun dimulai pada kaki, lengan, leher dan muka.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Mengenal Penyebab & Gejala Frambusia, Infeksi Kulit yang Diidap 17 Anak di Mimika Papua Tengah
puspen tni/puspen tni
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad membantu mengobati masyarakat Kampung Arso 7 Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom yang mengalami luka infeksi Frambusia pada kulit. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) 

"Awalnya gatal-gatal, kemudian muncul ruam warna kuning dan bernanah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya dan sangat cepat menular kepada orang terdekat," tuturnya.

Penyakit kulit jenis frambusia diakibatkan sanitasi lingkungan yang tidak menjamin kesehatan.

"Kami akan gencar lakukan pengobatan ke kampung lainnya kalau ada satu atau dua orang yang terkena. Kalau penyebarannya meluas satu kampung, kemungkinan akan ada tindakan isolasi, tetapi mudah-mudahan itu tidak terjadi," katanya.

Apa itu Frambusia

Mengutip Alodokter, Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue.

Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.

Frambusia dikenal juga sebagai frambesia tropica atau patek.

Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi.

Berita Rekomendasi

Pada awalnya, frambusia hanya akan menyerang kulit. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi.

Baca juga: Tangani Penyakit Jantung, Kanker dan Stroke, Kemenkes Bangun 4 RS UPT Vertikal

Apa Penyebab Frambusia

Frambusia atau yaws terjadi akibat infeksi bakteri Treponema pallidum pertenue.

Bakteri penyebab frambusia dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui luka terbuka atau goresan di kulit.

Cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan ruam kulit pada penderita frambusia.

Meski sama-sama disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, frambusia tidak menular melalui hubungan seksual seperti halnya sifilis.

Frambusia juga tidak ditularkan dari ibu ke janin pada masa kehamilan atau persalinan.

Bakteri Treponema jenis carateum juga merupakan penyebab penyakit pinta.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas