Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Remaja Blora Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat yang Isinya Permintaan Maaf

Berdasarkan surat yang dibuat diduga kuat penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya, lantaran korban kecewa dengan orang tuanya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Remaja Blora Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat yang Isinya Permintaan Maaf
net
Ilustrasi mayat - Pria berinisial HCK (20), warga Desa Palon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora ditemukan tewas dalam kondisi tidak wajar. HCK meninggalkan surat wasiat yang ditulis sebelum gantung diri di dalam rumahnya, Senin (2/9/2024) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng M Iqbal Shukri

TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Pria berinisial HCK (20), warga Desa Palon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora ditemukan tewas dalam kondisi tidak wajar.

HCK meninggalkan surat wasiat yang ditulis sebelum gantung diri di dalam rumahnya, Senin (2/9/2024) pagi.




Berikut tulisan surat yang diduga ditulis oleh korban yang ditujukan ke orangtuanya. 

'Pak, buk, sakdurunge aku jaluk sepuro anakmu  gak iso dadi opo sing mbok karepke, sepurane nggih pak, buk, gak iso ngancani uripe sampean sampe tuo, anakmu wis gak kuat buk, anakmu wis loro pak, buk,sampean iseh nduwe pipin, jogonen adiku yang mungkin suatu hari iso dadi anak sing mbok karepke ora koyok anakmu siji iki sing baj**, isone nyusahne sampean tok, anak sing gak tau ono benere, mungkin iki dalan  sing kudu tak lakoni, sepurane buk,'

(Pak bu sebelumnya saya minta maaf anakmu tidak bisa menjadi yang ibu inginkan, maafkan ya pak, tidak bisa menemani hidup sampai tua, anakmu sudah tidak kuat bu, anakmu sudah sakir pak, bu. Kamu masih punya Pipin, jaga adikku yang suatu hari bisa jadi anak yang ibu inginkan kayak anakmu yang baj***, bisanya cuma menyusahkan saja, anak yang tidak tahu apa bemarnya, mungkin ini jalan yang harus aku jalani, maafkan bu," katanya.

Baca juga: Ajudan Wakapolres Sorong Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Dinas, Ini Penjelasan Kapolres

Mayat HCK  pertama kali ditemukan oleh sang ayah.

BERITA TERKAIT

Kapolsek Jepon, AKP Putoro Rambe menjelaskan kronologi kejadian, bermula ketika Senin (2/9/2024) sekira pukul 08.15, ayah korban pulang dari sawah dan setelah sampai di rumah kemudian masuk ke dalam dan menuju ruang makan.

"Kebetulan ruang makan dekat kamar  korban, kemudian menengok ke atas melihat korban sudah menggantung di atas blandar atau penuwun di atas ruang makan," katanya, saat dikonfirmasi Tribunjateng, Selasa (3/9/2024).

Melihat hal itu, seketika ayah korban berteriak minta tolong dan didengar oleh tetangga.

"Tetangga yang mendengar teriakan dari ayah korban itu, langsung masuk ke rumah korban, lalu bersama-sama menurunkan korban.

Setelah diturunkan, saat dicek korban sudah dalam kondisi tidak bernafas," jelasnya.

 Setelah itu, warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jepon.

"Kami langsung datang ke TKP, untuk olah TKP," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas