Terbongkar Sudah, dr Aulia Risma Dipastikan Dibully Senior, Dekan FK Undip Meminta Maaf Akui Salah
Mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Diponegoro (PPDS Undip) dr Aulia Risma Lestari dipastikan mengalami bullying oleh seniornya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Ia membenarkan korban menyetorkan uang sebanyak puluhan juta rupiah tersebut.
Yan Wisnu menjelaskan, setiap mahasiswa PPDS Undip membayar iuran berkisar Rp 20 juta - Rp 40 juta.
Uang disetorkan setiap bulannya sejak semester 1.
Iuran dibayarkan selama 6 bulan pertama saat menempuh pendidikan PPDS.
Uang tersebut digunakan untuk berbagai keperluan.
"Uang digunakan untuk nyanyi, main sepakbola, bulutangkis, sewa mobil, sewa kos dan makan."
"Kebutuhan paling besar untuk biaya makan sampai dua pertiganya," kata Yan Wisnu.
Di Awal menjabat sebagai Dekan, Yan Wisnu sudah mengetahui iuran tersebut.
Oleh karenanya, dirinya sempat mengeluarkan surat edaran untuk membatasi besaran uang yang disetor.
Bahkan Yan Wisnu sempat bertemu dengan senior-senior dr Aulia Risma untuk membahas masalah ini.
"Saya sudah berbicara dengan mereka yang meyakini secara rasional kenapa harus iuran."
"Namun, apapun alasan pembenaran mereka, publik akan menilai pungutan itu tidak tepat," tegasnya.
Baca juga: Kemdikbudristek Turun Tangan Bongkar Kasus Perundungan PPDS Undip Dokter Aulia Risma
Bantah kerja 24 jam
Direktur Operasional RSUP dr Kariadi Semarang, Mahabara Yang Putra turut meluruskan informasi terkait jam kerja mahasiswa PPDS Undip.
Ia membantah para mahasiswa bekerja selama 24 jam.