Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Siswa SMP Tewas usai Dihukum Squat Jump 100 kali, Oknum Guru Belum Temui Orang Tua Korban

Polresta Deli Serdang masih menyelidiki kasus tewasnya siswa SMP berinisial RSS (14). Pihak sekolah menonaktifkan oknum guru yang memberi hukuman.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kronologi Siswa SMP Tewas usai Dihukum Squat Jump 100 kali, Oknum Guru Belum Temui Orang Tua Korban
Tribun-Medan.com/Fredy Santoso
Yuliana Padang, ibu dari RSS (14) siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Deliserdang tewas diduga usai disuruh Squat jump sebanyak 100 kali oleh gurunya, Jumat (27/9/2024). 

"Gurunya gemetar dan tampak depresi. Ia tidak menyangka hal ini bisa terjadi. Kami pun sama sekali tidak menduganya," tuturnya.

Pihak sekolah telah menonaktifkan SW sehingga guru wanita tersebut dapat mengikuti proses hukum.

SW merupakan guru wanita pendidikan agama Kristen.

Ia menjadi tenaga pengajar honorer di SMP sejak Januari 2024.

Baca juga: Viral Siswa SMP di Sumut Meninggal Usai Dihukum 100 Kali Squat Jump, Oknum Guru Mengaku Terpukul

Kata Ibu Korban

Ibu korban, Yuliana Padang mengatakan anaknya diberi hukuman squat jump karena tidak mengerjakan tugas mata pelajaran agama pada Kamis (19/8/2024).

Saat dirawat di rumah sakit, korban meminta guru SW dilaporkan.

"Mak, kaki ku sakit sekali, mak. Penjarakan lah guru itu mak, biar dia jangan biasa begitu," ucapnya, menirukan perkataan RSS.

BERITA REKOMENDASI

Setelah korban dinyatakan tewas, keluarga langsung mendatangi kantor polisi untuk membuat laporan.

Namun, pihak keluarga menolak autopsi sehingga jasad dimakamkan tanpa proses penyelidikan.

"Di Polsek Talun Kenas, mereka meminta saya tanda tangan bahwa saya mundur dari laporan ini."

"Saya tanda tangani karena saya tidak mengerti hukum," jelasnya.

Baca juga: Siswa SMP di Deli Serdang Tewas usai Dihukum Guru Squat Jump, Ibu Korban Tempuh Jalur Hukum

Keluarga membuat laporan lagi lantaran belum ikhlas dengan kematian RSS.

"Sekarang saya siap kalau autopsi itu harus dilakukan," ucapnya, Sabtu (28/9/2024), dikutip dari TribunMedan.com.

Menurutnya, hukuman squat jump yang diberikan oknum guru SW tidak manusiawi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas