Merasa Tidak Dilayani, Seorang Ibu-ibu Mengamuk di Puskesmas Cilegon
Seorang pasien berjenis kelamin perempuan mengamuk kepada petugas di Puskesmas Cilegon, Banten.
Editor: Erik S
Selanjutnya, petugas melakukan pemanggilan dan pemeriksaan kepada pasien, pelayanan pasien gigi akan membutuhkan waktu sesuai dengan jenis tindakan.
"Tindakan yang dibutuhkan pasien akan ditentukan oleh dokter gigi, lalu petugas meresepkan obat, kemudian pasien dapat mengambil obat atau surat rujukan jika diperlukan," terangnya.
Saeful juga mengklaim bahwa dalam pelayanan Puskesmas Cilegon, pihaknya tidak melakukan diskriminasi terhadap jaminan/kepersertaan pasien, baik pasien umum atau pasien BPJS.
Beredar Video di Media Sosial
Sebelumnya, beredar video berdurasi sekitar 47 detik di akun tiktok @naurinslavinaarif.
Video itu memperlihatkan seorang perempuan marah-marah ke petugas karena merasa tidak mendapatkan pelayanan seperti yang diharapkan.
Baca juga: Update Oknum Dokter Diduga Lecehkan Istri Pasien, Statusnya Kini Masih Saksi
Video itu mencapai jumlah views mencapai lebih dari 3 juta.
"Saya mau berobat jam 11 enggak boleh, disuruh jam 8 sama ibu itu. Ini di Puskesmas Cilegon," ucap si perekam video sambil menunjuk ke seorang petugas kesehatan yang sedang duduk.
Perempuan berkerudung biru itu merasa kesal, atas pelayanan yang diberikan di Puskesmas tersebut.
"Tidak bisa begitu geh, kenapa harus ada aturan seperti itu. ini kan tutup jam 12," ungkapnya.
Dalam video itu juga, memperlihatkan ada salah satu petugas Puskesmas yang menghampiri si perempuan tersebut untuk memberikan penjelasan.
Namun si perekam tidak hentinya marah-marah dan menghiraukan si petugas yang berusaha menjelaskan aturan pelayanan di Puskesmas tersebut.
"Buk udah bu, sabar, sabar. Ini kita tidak dapat apa-apa dari kejadian ini. Ibu marah, kecewa, kesal, anak ibu," ucap si petugas Puskesmas.
"Iya kesal, anak saya sakit gigi, giginya bolong, masak enggak bisa ditangani," jawab si perekam dengan nada kesal.
Kemudian petugas Puskesmas berbaju warna pink, kembali mencoba menjelaskan kepada si perekam bahwa sebelum pasien ditangani oleh petugas.