Seorang Warga Sipil di Sorong Papua Barat Daya Diduga Dikeroyok 6 Oknum Marinir
Seorang warga sipil di Suprau, Distrik Maladu Mes, Kota Sorong diduga dianiaya enam orang anggota TNI AL dari marinir.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Enam oknum anggota TNI AL diduga mengeroyok seorang warga sipil di Suprau, Distrik Maladu Mes, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Korban diketahui bernama Mustaqim Sulle (26). Sulle mendapatkan perlakuan kekerasan fisik oleh enam anggota Marinir TNI AL itu terjadi pukul 23.00 WIT, pada Minggu (3/11/2024).
Elly Nauly Kuasa hukum Mustaqim Sulle mengatakan, melihat kondisi darah di bola mata hingga sebagian tubuh penuh memar keluarga meminta agar diproses hukum.
Baca juga: Korban Pengeroyokan yang Diduga Libatkan Jefri Nichol, Seorang Karyawan Swasta
"Kami dari tim hukum dan keluarga sudah lapor kejadian ini ke Polisi Militer Angkatan Laut (PM AL) agar para pelaku diproses secara hukum positif," ujar Elly kepada awak media di Sorong, Jumat (8/11/2024).
Hingga kini, laporan sudah dilayangkan ke PM Lantamal XIV Sorong, terkait kejadian pengeroyokan dari anggota Marinir TNI AL kepada kliennya Mustaqim Sulle di Suprau.
Elly mengaku, dalam aksi penganiayaan itu ada seorang perwira berpangkat Kapten berinisial F dengan anggota Marinir TNI AL sekitar kurang lebih lima orang di Suprau.
"Kami tidak tahu apakah ada dendam apa sampai mereka aniaya Mustaqim Sulle, namun aksi kekerasan dari TNI ke warga sipil di Suprau ini tidak bagus," katanya.
"Yang berhak memberikan hukuman hanya ada di polisi dan hakim bukan TNI AL."
Atas kejadian ini, Elly menilai para pelaku telah melanggar Undang-undang Pasal 340 KUHP yakni terkait pelanggaran berat.
Oleh karena itu, pihaknya tetap memproses kasus ini sebagaimana aturan dan koridor hukum yang berlaku di Republik Indonesia.
Ia menegaskan, persoalan yang terjadi hari ini sudah di luar batas dan mencederai rasa kemanusiaan serta secara jelas mencoreng wibawa TNI yakni anak kandung rakyat.
"Saya sudah periksa korban terkait kasus ini dan mengaku dia punya bekas memar di di muka, dagu, dada, leher hingga saat ini bola mata masih keluar darah," ucapnya.
Baca juga: Gara-gara Game Online, Seorang Pria di Jakarta Barat Jadi Korban Pengeroyokan
Kliennya mengakui, dia dikeroyok di areal muka, dada, kepala leher, sehingga masih ada bekas memar hasil pukulan anggota.
Kronologis Awal
Sebelumnya, korban Mustaqim Sulle bersama temannya kunjungi Suprau untuk menikmati libur akhir pekan.
"Saat itu teman saya yang Brimob Sorong lebih dulu pulang, namun saat saya mau balik saya dipegang oleh oknum anggota TNI AL di Kelurahan Suprau," jelasnya.
Ia mengaku, saat itu dia diperiksa oknum TNI AL tersebut sembari memegang seorang pria di Pantai Suprau Kota Sorong, tak lama kemudian dia digiring ke dekat pantai.
Setibanya di pantai, Mustaqim Sulle disuruh buka baju hingga diinjak di areal dada oleh Kapten F yang juga seorang perwira di dalam satuan Pasmar 3 Sorong.
"Saya kaget awalnya teman Brimob tanya sepasang kekasih ada marahan, tiba-tiba setelah teman jalan saya dipegang oleh oknum anggota Marinir TNI AL," ucapnya.
Mustaqim Sulle mengaku, sempat dipaksa oleh oknum anggota TNI AL sembari dapat perlakuan kekerasan agar mengakui dirinya sebagai seorang anggota saat di Suprau.
Seorang pemuda (sipil) yang dibawa oleh oknum TNI AL itu juga sempat dipukul dan ditanya, namun pemuda itu akui ada orang dekatnya juga bertugas sebagai anggota.
"Karena ngaku ada keluarga anggota, lima Marinir ini justru balik pukul saya sambil paksa ngaku anggota atau bukan," katanya.
Selama beberapa waktu diperiksa hingga mendapatkan tindak kekerasan, Mustaqim Sulle juga sempat diancam ditenggelamkan di laut hingga ancam dibawa ke Pasmar 3.
Merasa tidak berdaya, Mustaqim Sulle pun terpaksa meminta para anggota agar lebih baik langsung mengeksekusi (bunuh) dirinya.
Baca juga: Dampak Viral TikTok: Pengeroyokan Dedianus hingga Tewas di Gianyar Bali, 11 Orang jadi Tersangka
Tak hanya itu, seluruh anggota TNI AL yang keroyok dirinya ikut menggeledah motor miliknya termasuk memaksa minta identitas secara paksa, namun korban tak bawa KTP.
"Saya pasrah dan minta lebih baik mereka bunuh saja, sebab dari awal saya sudah bilang saya sipil bukan anggota," ucapnya.
"Ada suara anggota TNI AL yang ancam ikat kaki saya dan buang di tengah laut."
Beruntung, dalam posisi digebukin oknum TNI AL hingga mengalami luka lebam di muka, sejumlah anggota Brimob datang dan menyelamatkan korban ke markas.
Mendengar hal itu, Wakil Komandan PM Lantamal XIV Sorong Mayor (PM) Anton Sugiharto membenarkan adanya laporan terkait kasus pengeroyokan tersebut.
"Laporan sudah masuk tapi saat ini masih proses penyelidikan secara internal di PM Lantamal XIV," jelas Anton Sugiharto.
Ia menjelaskan, sejak awal pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan visum di RS Angkatan Laut, dan mengambil keterangan.
Penulis: Safwan
Artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul 6 Oknum Anggota TNI AL Diduga Keroyok Warga Sipil di Kota Sorong, Bola Mata Korban Keluar Darah