Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Penyerangan Oknum TNI di Deli Serdang: Kronologi, Kesaksian hingga Identitas 11 Korban

Dari berbagai informasi yang didapat, diduga penyerangan tersebut berawal dari saling ejek antarwarga dengan personel TNI.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Fakta-fakta Penyerangan Oknum TNI di Deli Serdang: Kronologi, Kesaksian hingga Identitas 11 Korban
Tribun Medan/Fredy Santoso
Ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang yang kampungnya diserang sekelompok personel TNI pada Jumat malam hingga Sabtu dinihari menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan. 

Belum diketahui secara pasti penyebab penyerangan ini. 

Namun, informasi yang beredar, awalnya ada sejumlah personel TNI dari Batalyon Artileri Medan Armed 2/105 Kilap Sumagan yang cekcok dengan warga.

Kemudian, rekan-rekannya membalas dengan menyerang ke pemukiman masyarakat.

Meski demikian, hal ini belum terkonfirmasi dari pihak Kodam I Bukit Barisan karena mulai dari Kapendam dan Komandan Detasemen Polisi Militer Kodam I Bukit Barisan tak merespon saat ditelepon dan kirim pesan singkat melalui WhatsApp.

Suasana Jumat malam hingga Sabtu dinihari tadi sangat mencekam di lokasi dan membuat warga takut keluar rumah.

Puluhan pria berambut cepak membabi-buta mendatangi pemukiman, menyerang hingga menyiksa warga tanpa ampun.

Mobil ambulan pun lalu lalang mengevakuasi warga yang diserang kelompok pemuda ini hingga berdarah-darah.

Berita Rekomendasi

Seorang warga mengaku diperlakukan seperti penjahat.

"Saya mengalami luka kepala bocor, punggung dan tangan memar dihantam pakai pistol."

Keesokan harinya, sekira pukul 13:30 WIB, suasana kembali memanas ketika ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru beramai-ramai membawa mayat Raden Barus, korban tewas ke Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 kurang lebih berjarak 3 Kilometer dengan berjalan kaki.

Awalnya warga berkumpul di rumah duka korban di Dusun IV, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang sejak pagi menunggu jenazah korban tiba usai diautopsi.

Setibanya mobil ambulan, warga langsung bergerak beramai-ramai membawa mobil ambulan berisi mayat korban ke Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan yang berjarak sekitar 2 Kilometer.

Mobil ambulan dikemudikan sopir dan diisi keluarga melaju pelan-pelan, diikuti warga yang berjalan kaki, juga menaiki sepeda motor dari belakang.

Sambil berjalan menuju Armed, warga terus berteriak menuntut keadilan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas