Kronologis Pedagang Sate Bunuh Remaja Penagih Kredit di Maros, Sempat Bohongi Keluarga Korban
ATR (17), seorang penagih kredit koperasi tewas dibunuh pedagang sate, Samsul Arifin (36) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Editor: Adi Suhendi
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Aditya Pandu mengatakan pelaku diketahui memiliki utang sebesar Rp 6 juta.
Sebelum peristiwa pembunuhan, pelaku saat itu hanya mampu membayar Rp 150 ribu dari cicilan Rp 365 ribu.
"Utang yang harus dibayar malam itu sebesar Rp365 ribu, namun saat ditagih di tempat jualan satenya, tersangka hanya mampu membayar Rp150 ribu," ujarnya.
Pelaku Sempat Bohongi Keluarga Korban
Kejahatan Samsul terbongkar setelah keluarga korban melapor ke polisi soal orang hilang.
Saat itu, keluarga khawatir karena ART tak kunjung pulang hingga pukul 22.00 WITA, Sabtu (9/11/2024).
Keluarga mengetahui bila ART sebelumnya pergi menagih kredit koperasi di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.
Seorang keluarga ATR, Efran Tarige, mengatakan biasanya korban pulang ke rumah sekira pukul 22.00 WIT.
"Saya satu kantor. Kemarin pukul 22.00 Wita dia belum pulang, padahal harusnya pukul 21.00 Wita sudah ada di kantor," ujar Efran di RSUD dr La Palaloi, Senin (11/11/2024).
Efran berusaha menghubungi ATR, namun tidak mendapat respons.
Bahkan, saat keluarga mendatangi nasabah yang ditemui ATR terakhir kali mengaku tidak tahu.
Nasabah terakhir yang ditemui ATR tak lain adalah Samsul Arifin.
"Ditelepon tidak aktif. Didatangilah nasabah yang terakhir, katanya ATR sudah pergi," katanya.
Kemudian, Senin (11/11/2024) ART ditemukan tewas di tepian sungai hutan Dusun Banyo, Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Simbang, sekitar pukul 07.30 Wita.