Sebelum Bunuh dan Perkosa Penumpang di Luwu Timur, Sopir Travel Sempat Pura-pura Buang Air Kecil
Pembunuh JS (23) bernama Akmal alias Andi Gugun alias Sampe (23) yang merupakan seorang sopir mobil travel berhasil ditangkap polisi.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pembunuh karyawati PT IMIP, Morowali berinisial JS (23), yakni Akmal alias Andi Gugun alias Sampe (23) yang merupakan seorang sopir mobil travel berhasil ditangkap personel Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Polres Luwu Timur.
Pelaku diamankan di Kampung Timor, Kelurahan Badak Baru, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (19/11/2024).
Warga Dusun Tabbaja, Desa Tabbaja, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Sulsel ini lantas dihadirkan dalam konferensi pers yang dipimpin langsung Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, di Polda Sulsel, Rabu (20/11/2024).
"Diungkap bahwa ternyata penemuan mayat itu akibat tindak pidana pembunuhan, atau pencurian dengan kekerasan mengakibatkan hilangnya nyawa korban dan didahului dengan perbuatan kekerasan seksual secara fisik terhadap korban," kata Irjen Pol Yudhiawan, dilansir Tribun-Timur.com.
Yudhiawan kemudian menceritakan kronologi pelaku menghabisi nyawa korban.
Korban dijemput oleh pelaku di Palopo untuk menuju Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Senin (11/11/2024).
Dalam perjalanan ke Morowali, di dalam mobil hanya ada korban dan pelaku yang duduk bersebelahan di kursi depan.
Saat berada di wilayah Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur pada Selasa (12/11/2024) sekitar pukul 01.30 WITA, korban tertidur.
Pelaku yang melihat korban kemudian bernafsu dan mengajak korban berhubungan intim dengan tawaran Rp200 ribu.
Korban dengan tegas menolak ajakan pelaku. Namun, Akmal masih mencari cara agar bisa memperkosa korban.
"Sepanjang jalan, pelaku ini berpikir, bagaimana caranya korban ini mau (disetubuhi)," ujar Yudhiawan.
Baca juga: Aksi Sadis Sopir Travel Bunuh dan Rudapaksa Karyawati di Luwu Timur, Nafsu Muncul Lihat Perut Korban
Sekitar pukul 02.00 WITA di daerah Kayu Langi, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, pelaku singgah dan pura-pura turun buang air kecil.
Setelah itu, pelaku membuka pintu, menyergap serta menganiaya lalu memperkosa korban.
Setelah itu, korban sempat mengancam pelaku dengan melaporkan perbuatannya ke polisi.
"Korban lalu lari menuju mobil, dan duduk di aspal. Pelaku lalu mendatangi korban dan mencekik hingga korban meninggal dunia," tutur Yudhiawan.
Tak berhenti di situ, pelaku lantas mengambil perhiasan korban dan membuang tubuhnya ke jurang.
Mayat korban dibuang di Jalan Trans Sulawesi, Dusun Sampuraga, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, dan ditemukan warga pada Rabu (13/11/2024).
Korban Sudah Dimakamkan
Sementara itu, korban telah dimakamkan di kampung halamannya, di Lembang Batualu Selatan, Kecamatan Sangalla Selatan, Tana Toraja, Sulsel pada Senin (18/11/2024) sekitar pukul 15.00 WITA.
Jenazah korban diberangkatkan menggunakan mobil ambulans dari rumah duka di Kota Palopo dan tiba di Batualu Selatan pukul 11.00 WITA.
Keluarga di kampung halaman tampak tak kuasa menahan tangis ketika jenazah di dalam peti mati berwarna putih diturunkan dari mobil ambulans. Beberapa bahkan histeris.
Seorang kerabat, Rompas Sollu mengatakan, seluruh keluarga merasa terpukul atas kematian korban yang tiba-tiba dan tragis.
Apalagi, korban baru saja pulang kampung di Batualu Selatan untuk memakamkan neneknya dan mengganti peti mati almarhum ayahnya.
“Pastinya shock berat. Karena kita baru saja bertemu di kampung, mengantar jenazah oma dari Palopo untuk dimakamkan."
"Baru-baru melepas sedih, air mata belum kering, ikut lagi (korban),” ungkap Rompas Sollu dilansir TribunToraja.com, Senin (18/11/2024).
Menurutnya, korban dikenal sebagai pribadi yang tegar.
Pasalnya, sejak ayahnya meninggal saat umur korban tujuh tahun, korban tinggal dengan tante, kakek, dan neneknya.
Selain itu, korban juga dikenal sebagai sosok yang cerdas sekaligus lugas.
Korban diketahui lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulteng.
Sewaktu kuliah, korban pernah aktif sebagai asisten Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Untad.
Bukan hanya itu, ia juga aktif sebagai anggota PPGT Jemaat Immanuel Kota Palopo.
“Selain sosok yang kuat, dia juga anaknya rajin dan juga pastinya berprestasi. Itu bisa kita lihat waktu semasa dia bersekolah, menempuh pendidikan, dia sering juara kelas."
"Kemarin waktu dia selesaikan kuliahnya di Untad Palu, dia ambil Jurusan Teknik Elektro, lulus dengan predikat cumlaude” ujar Rompas Sollu.
Jenazah korban dimakamkan di pa'tane (kuburan keluarga khas warga Toraja) Batualu Selatan bersama almarhum ayah dan neneknya.
Atas kasus kematian korban, keluarga, khususnya di Batualu Selatan, meminta kepolisian menangkap seluruh pelaku dengan cepat dan prosesnya berjalan sebaik dan sedetail mungkin.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul: Kronologi Pembunuhan Jessica Sollu, Gadis Lutim yang Dibunuh karena karena Nafsu Pelaku.
(Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Timur.com/Ivan Ismar)(TribunToraja.com/Muhammad Rifki)