Ada Kabar Tembak Mati Siswa SMK Semarang Akibat Senggolan Motor, Warga Kompak Bantah Tuduhan Polisi
Aipda Robig Zaenudin (38) anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang menembak ketiga korban dari SMK N 4 Semarang.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Warga Kompak Bantah Korban Tergabung Gangster
Ketua RT 4 RW 2 kelurahan Tugu, Aris Widarto membantah SA yang merupakan warganya adalah anggota gangster.
"Dia anggota gangster tidak benar," ujar Aris pada Selasa (26/11/2024).
Menurut dia, SA adalah anak baik. Aktif mengaji dan jarang keluar malam. Dia juga aktif membantu orangtuanya berjualan kerupuk keliling. "Ayahnya sopir ibunya penjual kerupuk," bebernya.
Alibinya itu diperkuat oleh sikap SA di kampungnya yang tidak pernah terlibat kenakalan.
"Tidak pernah terlibat kenakalan di lingkungan sekitar," ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan warga di lingkungan tempat tinggal AD.
Para warga heran AD malah disebut gangster. "Dia bukan kreak atau gangster," kata Ketua RT 6 RW 5 Ngaliyan, M Wakimin.
Wakimini mengatakan, AD tidak pernah terlibat kenakalan remaja di lingkungan sekitar.
Sebaliknya, dia aktif di kegiatan remaja masjid dan perkumpulan warga.
"Saya tidak pernah melihat dan mendapatkan laporan kenakalan dari AD ini. Dia hidup seperti remaja pada umumnya," ungkapnya.
Bentuk Tim Pencari Fakta
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Penyambung Titipan Rakyat (LBH Petir) Jawa Tengah Zainal Abidin Petir, berencana bakal membentuk tim pencari fakta.
Tim ini dibentuk untuk merespon ketidakpuasan publik terhadap jawaban dari Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar yang menyatakan tiga anak yang ditembak satu di antaranya meninggal dunia karena melawan dan membawa senjata tajam.