Ada Kabar Tembak Mati Siswa SMK Semarang Akibat Senggolan Motor, Warga Kompak Bantah Tuduhan Polisi
Aipda Robig Zaenudin (38) anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang menembak ketiga korban dari SMK N 4 Semarang.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Alasan itu digunakan polisi untuk mengambil tindakan tegas sampai ada korban meninggal dunia," katanya.
Selain itu, tim akan dibentuk karena polisi terkesan menutupi kasus ini.
"Saya punya penilaian seperti itu (terkesan menutupi) padahal saya hanya mau melakukan pendampingan dan investigasi supaya kasus ini terang," katanya.
Terkait para korban masuk kelompok gangster, pihaknya sudah menelusuri ke sekolah untuk meminta keterangan dari guru dan teman korban.
Fakta di lapangan, ternyata tidak ada catatan kenakalan dari korban selama bersekolah.
Kemudian koordinator Bimbingan Konseling (BK) tidak ada catatan pelanggaran kenakalan dari ketiga korban.
"Teman-teman satu paskibra juga menilai baik. Teman satu kelas menyatakan hal serupa. Akhirnya tudingan korban adalah gangster sangat membuat mereka kaget," bebernya.
Pernyataan tak jauh berbeda diungkapkan oleh ketua RT di masing-masing tempat tinggal korban.
Zainal mengaku, para keluarga korban masih ketakutan sehingga tidak bisa menerima tamu. Dia juga tidak tahu mengapa warga sampai ketakutan.
"Kedua orangtua (SA dan AD) tidak siap ditemui. Katanya supaya surut dulu," katanya.
Meskipun begitu, pihaknya masih akan terus berusaha melakukan pendampingan kepada para korban secara gratis.
"Saya mau bikin surat kuasa saja kesusahan karena identitas korban belum jelas," ujarnya.
Zainal meminta kepada Kapolri supaya mengusut tuntas kasus ini supaya bisa terang benderang.
Begitupun lembaga lainnya seperti Komnas HAM, Komnas Anak, Komisi 3 DPR RI untuk turun ke Semarang mengusut tuntas supaya terkuak apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus ini.
"Untuk Kapolrestabes Semarang semisal anak buahnya yang salah tidak sesuai SOP ya tolong ditindak tegas. Supaya institusi baik. Ayo cintai Polri dengan cara bersih-bersih institusi polri. Jadi misal ada anggota salah sikat saja," tandasnya. (Iwan Arifianto/TribunJateng)