Atensi Menteri PPPA soal Kasus Bullying di Subang, Arifah Fauzi: Penting untuk Didampingi
Inilah kabar terbaru soal kasus perundungan di Subang yang menyebabkan satu orang siswa SD kelas 3 meninggal dunia
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
Ia menyayangkan hal ini bisa terjadi.
Dirinya mengatakan calon generasi penerus bangsa harus meninggal sia-sia karena bullying.
"Saya sangat sedih dan berduka sejak menjenguk pertama kali di ICU hingga saat ini di Pemakaman, anak seperti Abi calon generasi penerus bangsa ini harus mati sia-sia,"
"Semoga Abi jadi penolong orang tuanya di surga kelak dan kasus ini saya minta tuntaskan oleh pihak kepolisian," ujar Imran, dikutip dari TribunJabar.id.
Kini, ia meminta untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Kepala sekolah sudah saya copot, siswa yang terbukti terlibat akan saya keluarkan dan dilarang sekolah di Kabupaten Subang," tegasnya.
Sementara itu, keluarga korban mengaku ikhlas atas apa yang mereka alami.
Meski begitu, mereka tetap minta kasus ini diusut hingga tuntas.
"Keluarga sudah ikhlas, semoga Albi jadi penolong keluarga di Surga,"
"Kami pihak keluarga Albi meminta kasus ini diusut tuntas, semua yang terlibat bisa dihukum sesuai perbuatannya," ujar keluarga korban.
Diketahui, korban sempat dirawat tiga hari di rumah sakit setelah dibully oleh tiga kakak kelas.
Tiga hari dirawat, korban dinyatakan meninggal dunia dan dimakamkan pada Selasa (26/11/2024)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Bocah Kelas 3 SD di Subang Tewas Dibully Kakak Kelas, Menteri PPPA Minta Diproses Sesuai UU
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJaba.rid, Fahdi Fahlevi)