5 Populer Regional: Remaja Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel - DPR Panggil Kapolrestabes Semarang
Berita populer regional dimulai dari kasus remaja 14 tahun tega bunuh ayah dan neneknya hingga DPR panggil Kapolrestabes Semarang.
Penulis: Endra Kurniawan
"Saya mendapatkan informasi dari teman wanita korban yang mengatakan korban kejang-kejang. Ketika saya menuju kamar, saya melihat korban sudah terbaring di lantai dan meninggal dunia," ungkap Noval kepada petugas kepolisian.
4. Nasib Guru Honorer Beri Hukuman Squat Jump hingga Siswa Tewas di Deli Serdang, Kini Jadi Tersangka
Seorang guru honorer berinisial SWH di SMP Negeri 1 STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Deli Serdang setelah mengakibatkan kematian salah satu siswa, RSS, akibat hukuman fisik yang berlebihan.
SWH awalnya berstatus saksi dalam kasus kematian RSS, namun setelah hasil forensik diterima, statusnya berubah menjadi tersangka.
Menurut keterangan Kanit PPA Satreskrim Polresta Deli Serdang, AKP Dodi Martha, penyebab kematian siswa tersebut adalah akibat aktivitas fisik berlebih yang menyebabkan kerusakan jaringan.
"Kita sudah gelar perkara dan sudah ditetapkan sebagai tersangka gurunya," ujar Dodi.
5. DPR RI Panggil Kapolrestabes Semarang, Korban Penembakan Siswa Berprestasi Namun Disebut Gangster
Kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, yang dilakukan oleh oknum kepolisian, mendapat perhatian serius dari Komisi III DPR RI.
Penembakan ini terjadi saat pembubaran tawuran, yang mengakibatkan seorang siswa berinisial GRO tewas akibat luka tembak di bagian pinggul.
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, mengungkapkan bahwa rapat khusus untuk membahas kasus ini telah dijadwalkan pada Selasa, 3 Desember 2024.
Dalam rapat tersebut, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, akan diminta untuk menjelaskan kronologi kejadian.
"Kasus penembakan yang dilakukan Aipda Robig dapat memperburuk citra polisi. Kejadian di Semarang ini benar-benar memprihatinkan," ungkap Habiburokhman.
Ia juga menyoroti kurangnya komunikasi dari Kapolrestabes Semarang dan mengkritik pernyataan yang menyebut korban sebagai anggota gangster tanpa bukti yang kuat.
Menurut pihak sekolah, korban adalah siswa berprestasi dan tidak terlibat dalam kelompok kriminal.
Hingga saat ini, Aipda Robig Zaenudin belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan tersebut.
(Tribunnews.com)