Pelaku Pembunuh Mahasiswi UTM Berasal dari Keluarga Tak Mampu, Dikenal Pendiam dan Suka Curhat
Tragedi yang menimpa pelaku dan korban tidak ada hubungannya atau di luar urusan masing-masing kampus
Editor: willy Widianto
Laporan Reporter Tribun Madura, Ahmad Faisol
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - MMA(21) Pelaku pembunuh mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Een Jumianti (20) diketahui adalah mahasiswa semester VII STIT AL Ibrohimy.
Baca juga: Total Uang Tunai Disita dari Kasus TPPU PT Duta Palma Group Capai Rp 1,4 Triliun
MMA(21) dikenal di kampusnya sebagai pribadi yang cenderung pendiam bahkan tergolong mahasiswa yang patuh karena tidak pernah menolak atau melewatkan semua yang diperintahkan kampus.
“Kalau bertemu saya, bersikap layaknya seorang santri, artinya bukan kehidupan di kampus. Ia sangat menaruh hormat, tidak banyak bicara bahkan bahkan hampir segala tidak pernah ia tolak,” ujar Wakil Ketua II STIT Al Ibrohimy, Jamaluddin, Selasa(3/12/2024).
Karena itu, lanjut Jamaluddin, pihak kampus maupun dirinya secara pribadi mengaku sangat terkejut atas peristiwa yang menimpa MMA. Pasalnya, MMA selama di kampus dikenal suka curhat dengan Jamaluddin.
Baca juga: PSSI Upayakan Justin Hubner & Ivar Jenner Bisa Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
“Karena dia sering curhat kepada saya sehubungan keluarga, bukan perkara tersebut. Karena dia berasal dari keluarga yang tidak mampu,” ujarnya.
Jamaluddin juga menegaskan tragedi yang menimpa pelaku dan korban tidak ada hubungannya atau di luar urusan masing-masing kampus.
“Ini kejadian di luar nalar kami, kejadian di luar kampus, di luar kegiatan akademik kampus, dan ini murni individu. Namun karena korban dan pelakunya adalah sama-sama mahasiswa sehingga nama lembaga terseret,” kata Jamaluddin.
Pihak Kampus STIT Al Ibrohimy kemudian menerbitkan pernyataan sikap sebagai respon atas peristiwa yang menimpa salah seorang mahasiswanya, MMA. Polres Bangkalan menetapkan MMA, warga Desa Lantek Timur, Kecamatan Galis sebagai tersangka atas perkara pembunuhan terhadap EJ.
Dalam Surat Pernyataan tertanggal 1 Desember 2024 yang ditandatangani Ketua STIT Al Ibrohimy, Muksin menyatakan turut berbelasungkawa dan keprihatinan yang mendalam terhadap korban dan pihak keluarga atas peristiwa pembunuhan tersebut.
Baca juga: Banjir Terjang Lebak, 560 KK Terdampak Hingga Anak-anak Berangkat ke Sekolah Naik Perahu Karet
Pada poin kedua, dengan tegas STIT Al Ibrohimy mengutuk keras segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh oknum tersebut karena tidak sesuai dengan norma dan agama.
Sikap tegas juga ditempuh pihak kampus dengan memberhentikan MMA dengan tidak hormat sebagai mahasiswa STIT Al Ibrohimy.
Karena meski tindakan tersebut terjadi di luar kegiatan kampus, namun pemberhentian tidak dengan hormat terhadap MMA sudah sesuai dengan aturan dan pedoman akademik yang berlaku.
Jamaluddin menjelaskan, pihaknya mengapresiasi pihak kepolisian dalam mengungkap perkara tersebut sekaligus mendukung langkah-langkah maupun proses yang berlaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
“Untuk ceritanya seperti apa dibalik perkara itu, kami tidak paham, kami sebagai kampus kecil mengecam tindakan kejahatan tersebut. Sungguh kejadian itu di luar kemampuan dan kehendak kami,” jelas Jamaluddin.
Baca juga: Catherine Wilson Akhirnya Resmi Cerai dengan Idham Mase, Kompak Rahasiakan Kesepakatan Damai
Diketahui, MMA diduga tega menghabisi Een Jumianti karena minta pertanggung jawaban atas kehamilannya.
Dokter forensik RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Edy Suharta, SpF mengungkapkan, korban dibunuh dahulu, baru dibakar.
Jasad Een ditemukan dalam keadaan terbakar di bekas tempat sawmill atau pemotongan kayu jauh dari pemukiman warga di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Minggu (1/12/2024).
Baca juga: Komentari Kasus Donasi Agus Salim, Hotman Paris Nilai Banyak Pengacara Hanya Ingin Cari Nama
Penemuan jasad Een Jumianti viral di media sosial. Dalam foto yang beredar itu tampak tubuh korban telentang tiga titik api masih menyala di bagian pinggang kanan dan dua titik api lainnya di bagian perut.
Keberadaan foto tersebut disertai beberapa kalimat pesan yang diteruskan dari orang pengirim pertama.