Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi yang Dinas di Polres Malang Kota Nyambi Jadi Pemulung, Mengaku Kerap Terima Cibiran

Bripka Seladi memulung agar bisa mencukupi kebutuhan keluarganya dengan menyambi sebagai pemulung.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Polisi yang Dinas di Polres Malang Kota Nyambi Jadi Pemulung, Mengaku Kerap Terima Cibiran
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Bripka Seladi saat menjadi pemulung, dan berseragam polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kisah anggota polisi Bripka Seladi yang menyambi sebagai pemulung tengah menjadi sorotan.

Seladi anggota Polres Malang Kota yang sudah mengabdi selama 16 tahun di bagian pelayan SIM.

Ia mencukupi kebutuhan keluarganya dengan menyambi sebagai pemulung.

Berikut deretan fakta-faktanya :

  1. Lebih baik memulung 

 "Lebih baik jadi pemulung jauh lebih jujur dan benar dari pada terima salam tempel dan suap," ungkap Bripka Seladi dikutip dari Warta Kota, Minggu (15/12/2024).

Padahal jika melihat tempatnya bekerja, bukan perkara sulit untuk menerima suap namun ia teguh dengan pendiriannya dan mengedepankan kejujuran.

Baca juga: Momen Pemulung Pak Budi Minum Air Genangan di Cengkareng Viral di Media Sosial

Berbagai bentuk suap ditolaknya termasuk pemberian kopi dari pemohon pembuat Surat Izin Mengemudi (SIM).

Berita Rekomendasi

Di jam kerja, pria berusia 57 tahun berseragam polisi namun di luar waktu itu ia mengumpulkan rongsokan untuk dijual.

 "Saya tidak pernah merasa rendah diri meskipun setiap hari berurusan dengan sampah. Ini pekerjaan halal, dan saya ikhlas melakukannya," katanya.

2. Punya Gudang Sampah 

Memulai menjadi pemulung sejak delapan tahun lalu, Bripka Seladi memiliki gudang sampah di Jalan Dr. Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang letaknya tak jauh dari tempatnya bertugas.

Mulanya, ia mengumpulkan sampah dengan sepeda onte, kemudian dipilah sebelum dijual.

Kini, setelah mengelola gudang sampah, Bripka Seladi mengajak anaknya, Rizal Dimas serta beberapa rekannya untuk membantu.

Adapun penghasilannya dari hasil memilah sampah sekitar Rp 25 ribu sampau Rp 50 ribu perharinya.

3. Kerap Dicibir 

Pekerjaan memilah sampah bersama ayahnya diakui Rizal Dimas sering dicibir orang namun ia tetap bangga dengan apa yang dilakukan keluarganya.

Bripka Seladi tak ambil pusing dengan kritikan dan cibiran kepadanya.

"Saya bisa jadi seperti kamu, tapi apakah kamu bisa seperti saya?," jelasnya.

4. Reaksi Anak 

Anak Seladi, Rizal Dimas  mengaku bangga dengan ayah yang mengajarkan kerja keras dan kejujuran.

"Pekerjaan memilah sampah ini halal, dan saya tidak malu melakukannya," ungkapnya.

Melihat keteguhan hati sang ayah, Rizal pun memiliki cita-cita serupa, yakni menjadi polisi.

Rizal kini tengah mencoba peruntungan untuk kali ketiga dalam seleksi kepolisian. 

Rizal menegaskan, meski memiliki ayah yang polisi, tak ada jalan pintas atau bantuan dari Seladi untuk membantunya lolos.  (Tribun Jakarta/Nur Indah Farrah Audina)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kisah Bripka Seladi, Pilih Nyambi Sebagai Pemulung demi Jadi Polisi 'Bersih' Ketimbang Terima Suap

 

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas